155 Orang Tewas dan 236 Terluka Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Tanzania  

INDOPOLITIKA.COM – Banjir dan tanah longsor di Tanzania yang disebabkan oleh hujan lebat selama berminggu-minggu menewaskan 155 orang dan melukai 236 orang lainnya. 

Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengatakan kepada Parlemen bahwa pola iklim El Nino telah memperburuk musim hujan yang sedang berlangsung, menyebabkan banjir dan menghancurkan jalan, jembatan dan rel kereta api. 

Bacaan Lainnya

“Hujan deras El Nino, disertai angin kencang, banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah di negara ini, telah menyebabkan kerusakan yang signifikan,” kata Majaliwa kepada Parlemen pada hari Kamis, dilansir dari Aljazeera, Jumat (26/4/2024). 

“Lebih dari 200.000 orang dan 51.000 rumah tangga terkena dampak dari hujan tersebut,” tambah perdana menteri.  

Majaliwa memperingatkan mereka yang tinggal di daerah dataran rendah untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi dan mendesak para pejabat distrik untuk memastikan bahwa bantuan yang diperuntukkan bagi mereka yang rumahnya hanyut diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Pada tanggal 14 April, pemerintah mengatakan bahwa sebanyak 58 orang, termasuk anak-anak, tewas akibat hujan dan banjir sejak awal bulan.

Wilayah Afrika Timur telah diguyur oleh curah hujan yang lebih lebat dari biasanya selama musim hujan saat ini, dengan banjir juga dilaporkan terjadi di negara tetangga Burundi dan Kenya.

Di Kenya, 35 orang dilaporkan tewas pada hari Senin, dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan berlanjutnya banjir di seluruh negeri. 

Beberapa bagian ibukota, Nairobi, tetap terendam air pada hari Kamis, dan warga Kenya diperingatkan untuk tetap waspada, dengan perkiraan akan ada lebih banyak hujan lebat di seluruh negeri dalam beberapa hari ke depan.

Di daerah Mathare di ibukota, setidaknya empat mayat diambil dari rumah-rumah yang terendam banjir pada hari Rabu. Media lokal melaporkan bahwa lebih banyak lagi mayat yang diambil dari Sungai Mathare. 

Presiden Kenya William Ruto memimpin rapat tanggap banjir multi-lembaga pada hari Kamis dan mengarahkan Dinas Pemuda Nasional untuk menyediakan lahan bagi orang-orang di daerah yang terkena dampak banjir.

Wakil Presiden Rigathi Gachagua mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa orang-orang yang terkena dampak banjir akan diberikan makanan dan barang-barang lainnya, sementara mereka yang tinggal di daerah-daerah yang paling rentan akan direlokasi.

Di Burundi, sekitar 96.000 orang mengungsi akibat hujan tanpa henti selama berbulan-bulan, demikian ungkap PBB dan pemerintah pada awal bulan ini.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan dalam sebuah laporan terbaru minggu ini bahwa di Somalia, hujan “Gu” (dari bulan April hingga Juni) semakin intensif, dengan banjir bandang yang dilaporkan terjadi sejak tanggal 19 April.

Uganda juga mengalami badai besar yang menyebabkan tanggul sungai jebol, dengan dua korban jiwa dan beberapa ratus penduduk desa mengungsi. [Red]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *