Ada Aroma Pilada DKI Pada Aksi Demo Tuntut Anies Mundur Kemarin

  • Whatsapp

INDOPOLITIKA.COM Aksi massa pendemo Anies Selasa (15/1/2020) siang disebut-sebut merupakan efek lanjutan dari Pilkada DKI 2017 lalu. Ada pihak yang disinyalir belum move on terhadap kekalahan pilihan mereka.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyatakan, aroma Pilkada DKI tahun 2017 lalu masih terasa hingga kini. Massa pendemo Anies pada Selasa siang itu dianggap sebagai bukti nyata.

Muat Lebih

“Aroma pilkada DKI Jakarta 2017 lalu belum hilang. Pro kontra demo ini menjadi penegas dua kubu belum islah,” katanya Rabu (15/1).

Meski begitu, aksi memprotes Anies yang dianggap tidak becus mengurus ibukota itu merupakan hal yang positif. Sebab, terjadi dialektika di masyarakat. Ada kekuatan penyeimbang dari masyarakat terhadap kepemimpinan Anies.

“Ini bagus malah biar ada dinamika. Yang penting jangan bentrok fisik,” ujarnya

Sebelumnya diberitakan, pada Selasa siang (14/1), tak lebih dari dua ratus orang melakukan aksi protes terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan. Mereka mengusung isu kegagalan Anies mengantisipasi banjir di DKI awal tahun ini.

Aksi itu rupanya mendapat perlawanan dari massa tandingan pendukung Anies. Jumlahnya juga jauh lebih besar. Semoga terjadi chaos saat masa pendukung Anies melempari pendemo dengan botol bekas minuman kemasan. Beruntung petugas gabungan dapat melokalisir dua kelompok itu di tempat terpisah sehingga tidak menimbulkan bentrokan. [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *