Ada Dugaan Korupsi di Asabri Tak Kalah Fantastis Dari Jiwasraya, Mahfud: Gebugi

  • Whatsapp

 INDOPOLITIKA.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, mengaku sudah mendengar isu dugaan korupsi di tubuh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Ia meminta hal itu diungkap secara tuntas.

Kasus Asabri disinyalir termasuk kasus berskala besar. Sebab menurut kabar yang ia dengar, dugaan kerugian negara di Asabri tidak kalah dengan Jiwasraya.

Muat Lebih

“Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp10 triliun gitu,” ujar Mahfud di Kantor Kemen Polhukam, Jumat (10/1/2020).

Asabri adalah perusahaan asuransi jiwa bersifat sosial yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan undang-undang dan memberikan perlindungan finansial untuk kepentingan prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri.

Mahfud mengatakan tak sekali Asabri tersangkut kasus korupsi. Saat dirinya menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Asabri tersangkut korupsi dan sudah diadili. Ia merasa heran dengan isu korupsi terkini Asabri dengan nominal korupsi yang lebih besar.

Menanggapi isu tersebut, pihaknya akan segera mendatangkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir untuk membahas duduk permasalahan Asabri.

Mahfud menegaskan jika memang terbukti ada korupsi di Asbari, ia tidak akan memberikan toleransi dan mengajak semua pihak mengawal serta menggiring masalah ke pengadilan.

“Pokoknya presiden sudah memerintahkan gebuki semua yang korupsi itu, jangan ditutup-tutupi, yakin lah,” ujarnya.

Berdasarkan keterbukaan data Bursa Efek Indonesia, beberapa portofolio saham yang ditempatkan oleh Asabri tercatat memiliki nilai kinerja yang menurun.

Tiga dari beberapa saham yang diinvestasikan Asabri yakni PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) dengan kepemilikan Asabri sebesar 15,57 persen, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan porsi 5,26 persen, dan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) dengan porsi 5,44 persen.

Di balik penurunan itu, ada indikasi kacaunya pengelolaan dan manajemen keuangan di Asabri. Banyak yang berspekulasi, Asabri akan mengalami nasib serupa Jiwasraya. [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *