INDOPOLITIKA.COM – Sekretaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Rachmat Hutama, mengatakan sampai akhir 2019, PGN telah menyalurkan gas bumi kurang lebih 3000 BBTUD untuk melayani pelanggan 63 kota/kabupaten.
“Kami telah telah menyalurkan gas bumi kurang lebih 3000 BBTUD untuk melayani lebih dari 359.000 pelanggan di 63 kota/ kabupaten, dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi lebih dari 10.500 km. Termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, pihaknya pun telah merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan di tahun 2020. PGN menargetkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif.
“Hal ini dalam rangka memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat dan berperan dalam mengurangi defisit neraca migas,” ucapnya.
Sementara untuk target pengembangan infrastruktur gas pada tahun 2020 akan difokuskan untuk Pembangunan terminal LNG dengan kapasitas 40 BBTUD dan LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD di Teluk Lamong.
“Dan agar bisa menjangkau wilayah baru di Jawa Timur, penyelesaian transmisi Gresik – Semarang dan pengembangan infrastruktur distribusi di Sumatera Jawa, pengembangan Jargas rumah tangga di 49 wilayah Kota/ Kabupaten, serta gasifikasi kilang minyak terutama Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan,” ungkap Rachmat.
Selain itu, PGN kata dia, juga akan mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan harapan dapat lebih meningkatkan volume gas. Maka dari itu, sambung dia, sebelumnya, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso pernah mengarahkan untuk meningkatkan efisiensi pada seluruh program kerja PGN.
“Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder diperlukan untuk mencapat target-target ini,” katanya.
Selama ini, PGN juga melaksanakan mandat pemerintah untuk membangun infrastruktur jargas rumah tangga. Di tahun 2020, pembangunan jargas menggunakan anggaran APBN akan dibangun sebanyak 266.070 SR. Selain itu, PGN juga mengembangkan Jargas Kita Mandiri dengan target 50.000 SR di 16 wilayah Kota/ Kabupaten.
“2020 merupakan tahun yang cukup potensial. Sehubungan dengan program pemerintah untuk menekan defisit neraca migas dan perdagangan, diharapkan pemanfaatan gas bumi akan meningkat di seluruh sektor termasuk secara kinerja keuangan. Di sisi lain, kenaikan beban tetap dijaga dengan efisien,” tutup Rachmat.[ab]