Banjir Bandang Terjang Bima, Beberapa Jembatan Terputus, Ratusan Jiwa Mengungsi

INDOPOLITIKA.COM – Hujan lebat yang terjadi sepanjang Jumat (2/4/2021) membuat wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diterjang banjir bandang. Akibatnya 28 desa di empat kecamatan ikut terdampak.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD NTB Ibrahim Kurniawan, mengatakan empat kecamatan itu adalah Kecamatan Madapangga, Bolo, Woha dan Monta. Di Kecamatan Madapangga, banjir setinggi lutut orang dewasa terjadi enam desa yakni Desa Campa, Woro, Tonda, Dena, Ncandi dan Rade.

Bacaan Lainnya

Sementara di Kecamatan Bolo banjir terjadi di Desa Tambe, Rasa Bou, Leu, Bonto Kape, Nggembe, Kananga, Rato dan Timu.

Kecamatan Woha ada 8 desa terendam, Desa Naru, Nisa Raba Kodo, Tenga, Tente, Wadu Wani, Talabiu, Pena Pali dan Donggo Bolo.

”Di Kecamatan Monta terjadi di Desa Baralau, Simpasai, Sie, Sakuru, Desa Pela, Tangga dan Monta,” bebernya.

Ibrahim mengatakan banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari wilayah pegunungan dan Bendungan Parado juga pegunungan Madapangga. “Banjir datang sekitar pukul 11.58 WITA, hingga pukul 13.20 Wita,” ujarnya.

Banjir juga menyebabkan beberapa jalan dan jembatan penghubung di enam desa di Kecamatan Madapangga terputus. Keenam desa tersebut Desa Rade, Dena, Tonda, Ncandi, Woro, Bolo.

”Kami berharap Pemerintah Kabupaten Bima agar segera membuat jembatan darurat yang menghubungkan akses jalan transportasi ini, ungkap Firmansyah, salah satu warga Desa Bolo.

Menurutnya, jembatan ini juga merupakan jalur utama transportasi yang menghubungkan Desa Rade, Dena, Tonda, Mpuri, Woro dan Campa.

Bahkan dalam sebuah rekaman video, nampak seorang anggota polisi terpaksa menenteng banyak senjata laras panjang, karena kantornya terendam banjir.

Air bah yang melanda Kabupaten Bima, kali ini disebut yang terparah sejak lima tahun terakhir.   [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *