INDOPOLITIKA.COM – The Boeing Company melaporkan pendapatan sebesar 16,57 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.161) pada kuartal pertama 2024, turun 8 persen dibanding periode yang sama pada 2023.
Perusahaan itu mencatat kerugian bersih kuartalan sebesar 355 juta dolar AS dengan kerugian GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) per saham sebesar 0,56 dolar AS dan kerugian inti (core loss) per saham (non-GAAP) senilai 1,13 dolar AS.
Perusahaan itu juga mencatat arus kas operasional negatif 3,36 miliar dolar AS.
Data tersebut secara umum mencerminkan volume pengiriman komersial yang lebih rendah. Nilai uang dan investasi surat-surat berharga turun menjadi 7,5 miliar dolar AS, dibandingkan dengan 16 miliar dolar AS pada awal kuartal, yang mencerminkan pembayaran utang dan penggunaan arus kas bebas pada kuartal itu.
Nilai utang Boeing mencapai 47,9 miliar dolar AS, turun dari 52,3 miliar dolar AS pada awal kuartal akibat paydown jatuh tempo utang. Perusahaan itu memiliki akses ke fasilitas kredit sebesar 10 miliar dolar AS, yang masih belum ditarik. Total nilai backlog perusahaan itu mencapai 529 miliar dolar AS per akhir kuartal.
Jumlah pendapatan yang diraup divisi Commercial Airplanes Boeing pada kuartal pertama 2024 turun menjadi 4,65 miliar dolar AS dari 6,70 miliar dolar AS setahun lalu, yang terutama mencerminkan pengiriman unit 737 yang lebih rendah dan pertimbangan pelanggan terkait larangan terbang (grounding) untuk unit 737-9.
Selama kuartal pertama 2024, program 737 memperlambat produksinya menjadi di bawah 38 unit per bulan untuk memasukkan penyempurnaan pada sistem pengendalian mutu dan mengurangi traveled work (pemindahan pekerjaan produksi di luar lini yang telah ditetapkan) di pabrik dan rantai pasokan perusahaan tersebut.
Selain itu, divisi Commercial Airplanes sedang menerapkan rencana aksi komprehensif untuk menyikapi umpan balik dari audit produksi 737 yang dilakukan oleh FAA, papar Boeing.
Divisi Commercial Airplanes Boeing membukukan 125 pesanan bersih dan mengirim 83 unit pesawat pada kuartal pertama 2024 serta memiliki backlog yang meliputi lebih dari 5.600 unit pesawat senilai 448 miliar dolar AS.
Pendapatan yang diraup divisi Defense, Space & Security Boeing pada kuartal pertama 2024 naik menjadi 6,95 miliar dolar AS dari 6,54 miliar dolar AS yang tercatat setahun lalu.
Pendapatan yang dibukukan divisi Global Services Boeing pada kuartal pertama naik menjadi 5,05 miliar dolar AS secara tahunan (year on year) dari 4,72 miliar dolar AS.
Margin operasional divisi itu mencapai 18,2 persen, yang mencerminkan volume komersial yang lebih tinggi dan perpaduan yang menguntungkan.
“Data kuartal pertama kami mencerminkan tindakan cepat yang kami ambil untuk memperlambat produksi 737 guna menggenjot peningkatan kualitas,” ujar Presiden sekaligus CEO Boeing Dave Calhoun, dikutip dari Xinhua News, Jumat (26/4/2024).
“Kami akan menggunakan waktu yang diperlukan untuk memperkuat sistem pengendalian mutu dan keselamatan kami dan upaya ini akan memosisikan kami untuk meraih masa depan yang lebih kuat dan stabil,” imbuhnya. [Red]