INDOPOLITIKA.COM — Gubernur Anies Baswedan mengatakan, per hari ini Kamis (28/1) terdapat 101 RS rujukan COVID-19 di DKI Jakarta, sebelumnya hanya 8 RS rujukan pada Maret 2020.
“Sejak awal pandemi kita telah mengantisipasi dengan meningkatkan kapasitas dari fasilitas kesehatan yang sudah ada. Salah satunya adalah RSUD Kramat Jati, yang dulunya adalah puskesmas, lalu naik kelas menjadi RSUD tipe D, selesai direnovasi pada akhir 2018, alhamdulillah membantu penanganan COVID-19 di tahun 2020,” kata Anies.
Anies jelaskan, saat ini sudah 63% kapasitas RSUD milik Provinsi DKI dikonversi menjadi penanganan khusus COVID-19. Anies mengaku, pihaknya akan terus mendorong dan juga berkolaborasi dengan RS swasta untuk konversi lebih banyak kapasitasnya utk penanganan COVID-19.
“Sementara itu kapasitas testing kita juga terus meningkat hingga 135.000 orang per minggu (12x standard WHO), dengan 85% tes di Jakarta adalah kepada orang suspect, probable dan contact tracing. Peningkatan kapasitas testing juga diiringi dengan peningkatan tenaga contact tracing, tahun lalu kita telah merekrut 1545 tenaga contact tracing,” papar Anies.
Anies menambahkan, untuk tenaga kesehatan profesional di Jakarta juga terus ditingkatkan, hampir setahun mereka bekerja penuh semangat dan sekarang sudah lebih terampil dan lebih siap menangani kasus-kasus COVID-19. Tapi penambahan tenaga kesehatan ada batasnya dan butuh waktu, karena itu laju penularan COVID-19 harus terus ditekan.
“Ini hanya bisa dilakukan bersama-sama melalui disiplin 3M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan),” tutup Anies. (ind)