Disambar Petir, 49 Orang Tewas saat Hujan Deras di Pakistan, Kondisi Darurat Ditetapkan di Barat Daya 

INDOPOLITIKA.COM – Korban bencana alam akibat hujan deras dan badai petir yang melanda Pakistan dalam kuran beberapa hari terakhir menewaskan puluhan orang. 

Pada Minggu, sedikitnya 30 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat petir dan hujan dalam 48 jam terakhir, menurut Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (National Disaster Management Authority/NDMA) Pakistan. 

Bacaan Lainnya

Kemudian, pada Senin (16/4/2024) korban bertambah menjadi 49 orang tewas akibat badai petir ini. Korban tewas terjadi ketika petir menyambar petani yang sedang panen gandum. Hujan juga mengakibatkan runtuhnya puluhan rumah di barat laut dan di provinsi Punjab bagian timur. 

Arfan Kathia, juru bicara otoritas manajemen bencana provinsi, menyatakan 21 orang meninggal di Punjab, di mana diperkirakan akan terjadi hujan lebih deras minggu ini. 

Sementara itu, Khursheed Anwar, juru bicara otoritas manajemen bencana di provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan, melaporkan 21 kematian di sana. 

Hujan juga membanjiri ibu kota, Islamabad, dan mengakibatkan tujuh kematian di barat daya provinsi Baluchistan. Di kota barat laut Peshawar dan ibu kota Baluchistan, Quetta, jalanan tergenang air. 

Provinsi Punjab di Pakistan timur merupakan wilayah yang terkena dampak paling parah, dengan 17 orang tewas dan enam lainnya terluka dalam insiden sambaran petir ini, kata Muhammad Umar, seorang pejabat NDMA, seperti dikutip dari Xinhua. 

Di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, delapan orang tewas akibat petir dan hujan lebat. Sedikitnya lima orang tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, kata Muhammad Umar, seraya menambahkan bahwa di antara para korban tersebut terdapat perempuan dan anak-anak.

Hujan lebat juga merusak beberapa rumah di sejumlah wilayah negara itu. Pihak berwenang pun mengevakuasi orang-orang yang terdampar ke tempat yang lebih aman. Hujan lebat juga menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan-jalan utama dan jalan lainnya. 

Pihak otoritas telah mengimbau warga dan wisatawan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu di distrik-distrik yang terdampak selama beberapa hari. 

NDMA bersama sejumlah departemen sipil lainnya dan para sukarelawan telah meluncurkan operasi penyelamatan dan bantuan di daerah-daerah yang terdampak. 

Sebelumnya, Departemen Meteorologi Pakistan memprediksi hujan lebat disertai badai petir di beberapa wilayah di negara Asia Selatan itu hingga Senin (15/4), menambahkan bahwa curah hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor serta mengakibatkan kerusakan pada tanaman yang belum dipanen. 

Menurut Rafay Alam, seorang ahli lingkungan Pakistan, curah hujan deras seperti ini di bulan April sangat tidak biasa. 

“Dua tahun lalu, Pakistan dilanda gelombang panas pada bulan Maret dan April, dan sekarang kita dihantam hujan, semuanya karena perubahan iklim yang menyebabkan banjir besar pada tahun 2022,” katanya. 

Pada tahun 2022, banjir besar menyebabkan sungai-sungai meluap dan mengakibatkan sepertiga wilayah Pakistan terendam banjir, merenggut 1.739 nyawa dan merugikan negara sebesar US$30 miliar. 

Sementara itu, banjir hebat akibat hujan musiman di Afghanistan merenggut 33 nyawa dan melukai 27 lainnya dalam tiga hari terakhir, menurut Abdullah Janan Saiq, juru bicara Taliban untuk Kementerian Negara Urusan Bencana Alam. 

Lebih dari 600 rumah rusak atau hancur sementara sekitar 200 hewan ternak mati. Banjir juga menghancurkan luasnya lahan pertanian dan lebih dari 85 kilometer jalan, katanya. [Red] 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *