Duh, Belasan Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Reaktif Covid-19

INDOPOLITIKA.COM – Pabrik Rokok Mustika di Tulungagung Jawa Timur terpaksa ditutup setelah juga mengalami nasib serupa. Penutupan ini dilakukan setelah 17 karyawannya dinyatakan reaktif infeksi virus corona.

Status reaktif Covid-19 itu keluar setelah 200 lebih buruh di pabrik rokok itu diperiksa secara masal menggunakan alat rapid test. Jumlah yang reaktif ini diperkirakan akan bertambah, karena pemeriksaan akan dilanjutkan pada 450 buruh yang belum dites, pada Minggu (hari ini) atau Senin besok.

Bacaan Lainnya

Tracing atau penulusuran hari ini dilakukan setelah sehari sebelumnya (Jumat, 1 Mei 2020), Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung mendapat laporan dari Puskesmas Bangun Jaya selaku puskesmas penyangga COVID-19 bahwa ada temuan kasus pasien H yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

“Pasien H ini adalah karyawan Pabrik Rokok Mustika, sehingga sesuai prosedur, hari ini kami lakukan tracing untuk melacak kemungkinan penularan ke buruh linting lain,” kata Kepala Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung, Anna Prapti dikutip dari Antara, Ahad (3/5/2020).

Dijelaskan, pasien H sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas Bangun Jaya, Pakel, sempat 10 hari menderita demam disertai flu atau pneumonia (radang saluran pernafasan atas) dan tak kunjung sembuh.

Selama 10 hari itu pasien H mengaku tidak masuk kerja atau istirahat di rumah. Hasil pemeriksaan tim medis di Puskesmas Bangun Jaya, pasien H reaktif infeksi setelah diperiksa menggunakan alat rapid test COVID-19.

Saat itu juga statusnya dinaikkan menjadi PDP atau pasien dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi laiknya pasien COVID-19. Swab atas sampel lendir di tenggorokan juga sudah dilakukan, dan langsung dikirim ke Balitbangkes Kemenkes Jakarta.

Terhadap 17 buruh linting yang sudah terkonfirmasi reaktif infeksi, Anna memastikan mereka akan dilakukan isolasi atau karantina.

Lokasinya masih dievaluasi. Jika jumlah yang terpapar banyak, lanjut dia, kemungkinan isolasi akan dikonsentrasikan di bangunan khusus yang tak jauh dari pabrik.

Namun apabila jumlahnya tidak banyak, Anna memastikan isolasi akan dijadikan satu dengan pasien positif COVID-19 maupun PDP lain di Rusunawa IAIN Tulungagung. [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *