INDOPOLITIKA.COM – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa hingga saat ini Pemprov DKI sudah mengalokasikan dana hingga Rp 3 triliun untuk penanganan wabah virus corona.
Hal itu terungkap saat Anies menggelar rapat bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin membahas percepatan penanganan COVID-19. Dalam rapat itu, Ma’ruf sempat menanyakan kepada Anies terkait kesiapan dana selain dari realokasi APBD untuk membantu masyarakat.
Anies mengatakan sejauh ini sudah banyak dukungan yang diterima Pemprov DKI terkiat dengan kesiapan anggaran untuk membantu warga di tengah virus corona. Salah satunya dari Badan Zakat Nasional (BAZNAS).
“Jadi BAZNAS itu sekarang menerima banyak bantuan. Kami di DKI sudah alokasikan APBD saat ini sampai Mei itu Rp 3 triliun, sekitar Rp 3,032 triliun. Jadi per hari ini ada Rp 1,02 triliun dan ditambah Rp 2 triliun di Mei jadi sudah ada 3 trilun buat COVID-19. Kalau sampai lewat Mei, kita tambah lagi,” ucap Anies.
Selain itu, Anies juga mengatakan Pemprov DKI mempunyai dana piutang Kemenkeu kepada DKI sebesar Rp 5,1 triliun dan dana bagi hasil sebesar Rp 2,4 triliun. Anies berharap dana itu dapat segera dicairkan karena akan sangat membantu dalam percepatan penanganan COVID-19.
“Tagihan tahun lalu piutang Kemenkeu ada Rp4,4 triliun, penyesuaian Rp5,1 triliun. Ada dana bagi hasil tahun ini kuartal II sebesar Rpe2,4 triliun. Tantangan kita bukan pada anggaran, tetapi pada cashflow-nya,” katanya.
Selama dana tersebut belum dibayarkan kepada Pemprov DKI Jakarta, Anies mengatakan, ini masih menjadi beban. Meski, ia menyadari, Pemprov DKI Jakarta tidak berjalan sendiri dan dibantu Kementerian Sosial.
“Tim DKI Jakarta dan Kemensos untuk memberikan dukungan Rp1 juta per keluarga untuk digunakan bersama sama,” ujar Anies.
Menanggapi itu, Ma’ruf mengatakan dirinya akan menampung usulan dari Anies. Ma’ruf akan berusaha agar dana bagi hasil itu dapat segera dicairkan.
“Mudah-mudahan, saya dengar juga waktu itu di Jatim juga dana bagi hasil jadi pembicaraan,” tutur Ma’ruf. [rif]