Gunung Berapi Taal Meletus, 13 Ribu Warga Diungsikan dan 500 Penerbangan Dibatalkan

INDOPOLITIKA.COM – Gunung berapi Taal yang berada di dekat ibu kota Filipina, Manila, memuntahkan awan besar hingga debu melayang di seluruh ibu kota Filipina pada Minggu (12/1/2020).

Lava yang menyembur keluar dari gunung berapi yang tiba-tiba meletus ini, memaksa penduduk desa lari menyelamatkan diri. Dampaknya lainnya bandara internasional Manila harus ditutup dengan 500 penerbangan terpaksa dibatalkan. Selain itu kantor dan sekolah juga harus ditutup, akibat adanya awan abu yang terbang lebih dari 100 kilometer di utara gunung Taal, dan mencapai Ibu Kota Manila.

Bacaan Lainnya

Belum ada laporan korban atau kerusakan besar akibat letusan ini. Polisi setempat mengatakan, lebih dari 13.000 penduduk desa telah dipindahkan ke pusat-pusat evakuasi di provinsi Batangas. Jumlah ini akan terus bertambah hingga ratusan ribu lainnya karena proses evakuasi masih terus dilakukan ke tempat aman.

Beberapa penduduk tidak dapat pindah dari desa yang diselimuti abu karena kurangnya transportasi dan visibilitas yang buruk, sementara yang lain menolak untuk meninggalkan rumah dan pertanian mereka. “Kami memiliki masalah, orang-orang kami panik karena gunung berapi karena mereka ingin menyelamatkan mata pencaharian mereka, babi dan kawanan sapi mereka,” ungkap Walikota Kota Balete, Wilson Maralit kepada radio DZMMM mengutip the guardian.

“Kami mencoba menghentikan mereka agar tidak kembali dan memperingatkan bahwa gunung berapi bisa meledak lagi kapan saja dan mengenai mereka,” tambahnya.

Sementara Maralit, yang kotanya terletak di sepanjang garis pantai Danau Taal, yang mengelilingi gunung berapi yang meletus, mengimbau agar pasukan dan polisi ditambahkan agar bisa menghentikan penduduk yang diam-diam menyelinap kembali ke daerah-daerah berisiko tinggi.

Kepala Badan Pemantau Gunung Berapi pemerintah setempat, Renato Solidum mengatakan, akibat letusan tersebut, tingkat bahaya di sekitar Taal dinaikkan ke level 4 sementara ini bukan level 5. “Level mengindikasikan letusan berbahaya bisa saja terjadi kapan saja. Sementara Level 5 tertinggi, berarti letusan berbahaya sedang berlangsung dan dapat mempengaruhi area yang lebih besar dengan zona berisiko tinggi yang perlu dibersihkan dari orang-orang,” katanya.

Senin Pagi Masih Menyemburkan Lava

Hingga Senin (13/1/2020) pagi menurut Kepala Ahli Vulkanologi Filipina Antonio Bornas, gunung api Taal terlihat menyemburkan lava seperti halnya air mancur. Sementara semburan abu dan uapnya sedikit berkurang. Kendati demikian, lembaga-lembaga publik, termasuk sekolah, di beberapa kota termasuk di Manila, tetap diliburkan untuk menghindari risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh abu”Sulit mengatakan kapan letusan akan berhenti,” katanya.

Dengan turunnya hujan salju pada Senin, beberapa warga mulai membersihkan abu yang menutupi wilayah mereka. Mulai dari rumah hingga mobil dan jalan di Tagaytay, kota resor dataran tinggi yang populer di punggung bukit yang menghadap ke gunung berapi kecil yang indah. Namun, banyak restoran dan kedai kopi di kota ini tutup.{asa}

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *