INDOPOLITIKA.COM – Ahmad Mumtaz Rais, putra ketiga pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memastikan akan ikut meramaikan bursa Pilkada Sleman 2020.
Mumtaz mengaku sudah mendapat rekomendasi dari Tim Pilkada Pusat DPP PAN sebagai calon Bupati Sleman periode 2021-2026. Surat rekomendasi itu dikeluarkan pada tanggal 26 November 2019. Salah satu poin surat adalah menginstruksikan Mumtaz untuk mencari nama calon wakil bupati sebagai pasangannya.
Mumtaz merupakan kader muda PAN yang menjadi anggota DPR RI 2009-2014 di usia 25 tahun. Kini Mumtaz juga menjadi salah satu pengurus DPP, tepatnya Ketua DPP PAN Bidang Koordinasi Antarlembaga.
“Jadi artinya, dari jam terbang insyaallah saya paling mumpuni, dari jenjang karier alhamdulillah saya paling mumpuni dibanding calon lain yang (di) internal (PAN),” lanjutnya.
Jika ditunjuk oleh PAN sebagai calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2020, Mumtaz berjanji akan membenahi kepengurusan DPD PAN Sleman yang disebutnya tak berjalan optimal. Ia juga berjanji akan mengupayakan kantor baru buat DPD PAN Sleman
Terpisah, Ketua DPW PAN DIY, Nazaruddin sudah lebih dulu membenarkan surat rekomendasi tersebut.
Rekomendasi itu tertuang dalam surat No: 52/PILKADA/XI/2019 tertanggal 26 November 2019. Surat itu ditandatangani oleh Viva Yoga Mauladi dan Yandri Susanto dengan tembusan ke Ketum DPP PAN, DPW PAN DIY dan DPD PAN Kabupaten Sleman.
Nazaruddin mengaku tidak mengetahui pertimbangan DPP PAN memberikan rekomendasi ke Mumtaz Rais di Pilkada Sleman 2020. Namun apa yang dilakukan DPP PAN, menurutnya memang tidak melanggar aturan partai.
Perkembangan politik di Sleman sendiri sejauh ini telah memunculkan sejumlah nama. Termasuk Sri Muslimatun yang kini menjabat Wakil Bupati Sleman.
Merespon berbagai dinamika itu, Mumtaz bersikukuh tetap akan mencalonkan diri menjadi bupati kecuali ada tawaran dari PDIP. “Tidak masalah turun kelas sedikit jadi 02 (wakil bupati) seandainya yang meminang PDIP,” katanya.
Alasan dia, karena PDIP mengantongi 15 kursi di parlemen Sleman sedangkan PAN hanya enam kursi. “Kalau bukan PDIP, saya pikir-pikir dulu. Sesuai fatsun, sesuai kursi saja,” ungkapnya.
Mumtaz mengaku bersedia dipasangkan dengan Muslimatun jika wakil bupati incumbent itu bisa menggandeng partai Golkar dan PPP. Di DPRD Sleman, Golkar dan PPP masing-masing mempunyai 5 dan 3 kursi. Muslimatun diketahui merupakan kader partai Nasdem yang memiliki tiga kursi.
Mumtaz sendiri juga telah mengklaim telah menjalin komunikasi dengan parpol Koalisi Santun Bersatu dan menyatakan kesiapannya untuk maju Pilkada.
Koalisi Santun Bersatu berisi tujuh parpol yakni PAN, PKS, PPP, Golkar, Demokrat, PKB dan NasDem telah membentuk untuk menyongsong Pilkada Sleman 2020. Koalisi ini belum menentukan calon definitif, namun beberapa nama mulai bermunculan.
Tak hanya dengan Sri Muslimatun, Mumtaz menyebut dirinya juga mulai dijodohkan dengan Ketua DPC PKB Sleman, Agus Kholik. Adapun Mumtaz menyatakan kesiapannya untuk berpasangan baik dengan Muslimatun maupun dengan Kholik.
Tak hanya siap berpasangan dengan Muslimatun dan Kholik dari Koalisi Santun Bersatu, Mumtaz juga siap apabila dipasangkan dengan kader PDIP. Bahkan ia rela apabila hanya dijadikan cawabup Sleman di Pilkada 2020. [rif]