Jelang Nataru, Waspadai Pergeseran Sasaran Aksi Bom

INDOPOLITIKA.COM – Jelang perayaan Natal lusa dan Tahun Baru 2020, aparat keamanan perlu memperluas area penjagaan hingga ke tempat-tempat ibadah di area yang jauh dari jangkauan petugas. Hal itu penting untuk menjawab kekhawatiran soal berubahnya sasaran serangan teroris. Sebab, tempat-tempat ibadah yang ada di area strategis atau dikenal publik luas sudah mendapat pengamanan ketat.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta mengatakan, ancaman aksi bom pada Natal hanya ada bila terjadi kesenjangan perlakuan pengamanan antara satu gereja dan gereja lainnya. Baik kesenjangan keamanan oleh petugas ataupun oleh pihak gereja.

Bacaan Lainnya

“Ancaman itu bisa terjadi bila ada security gap. Jadi kalau ada celah-celah yang mereka bisa masuk, itu akan terjadi,” katanya, Senin (23/12/2019).

Meski begitu, dia mengatakan, penjagaan petugas keamanan sudah baik. TNI dan Polri tentu sudah memetakan potensi aksi bom dan teror lainnya. Hanya saja, aktor-aktor pelaku bom dan teroris juga terus berusaha mencari celah agar mereka bisa melancarkan aksinya. “Kalaupun mereka melakukan serangan, akan cenderung ke pos-pos Polisi di daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, potensi aksi teror dan bom dilakukan perorangan. Sebab, ruang gerak kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan organisasi teror multinasional susah semakin sempit. Karena itu, yang mungkin dilakukan adalah aksi bom perorangan. “Mereka (pelaku bom perorangan) sulit terdeteksi dan sulit dikenali,” ungkapnya.[ab]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *