INDOPOLITIKA.COM – Plt Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Isdianto memastikan pemprov akan turun tangan membantu biaya operasi pemisahan bayi kembar siam, anak dari pasangan Suci dan Risky, warga Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang lahir 7 Desember lalu.
Operasi kedua bayi tersebut rencananya akan dilangsungkan pada Maret 2020 ini, setelah kondisi keduanya memungkinkan. Yakni, kondisi fisik berupa HB bayi minimal 10, berat badan 10 pound atau sekitar 5 hingga 6 kg dan usia 10 pekan. Setidaknya, akan ada 30 tim medis yang akan terlibat. Diketahui, biaya yang diperlukan untuk operasi ini mencapai hampir Rp 1 miliaran. Sementara yang ditanggung BPJS hanya belasan juta.
Diantaranya dokter anak, dokter anestesi, dokter torak, tim radiologi, tim perawat, tim Labor dan tim dokter bayi kembar siam pusat, serta dokter konsultan dan dokter ahli lainnya, seperti ahli neonatologi, ahli bedah, ahli jantung, perawat praktik lanjutan dan spesialis kedokteran ibu-janin.
Menurut Isdianto, sebagai bentuk perhatian Pemprov Kepri terhadap warganya, biaya operasi dari bayi kembar siam yang tidak tercover dalam BPJS akan ditanggung pemda. Dana tersebut akan diambil dari alokasi kesehatan.
“Insya Allah, untuk operasi pemerintah akan bantu sampai selesai,” kata Isdianto, usai menjenguk bayi kembar siam di RSBP Batam, Sabtu (18/1/2020).
Dikatakan Isdianto, dengan kondisi yang dialami warganya, pemprov dalam hal ini harus memberikan perhatian. Dalam hal ini, memberikan bantuan biaya tambahan untuk operasi pemisahan bayi kembar siam itu. “Ini cobaan yang diberikan Allah. Kita harus yakin dan percaya kepada bahwa Allah SWT tidak akan memberikan cobaan apabila kita tidak mampu,” imbuh sosok low profile itu.
Sementara itu, Ketua Tim Medis Penanganan Kembar Siam Kepri, Indrayanti menyatakan operasi pemisahan bayi yang lahir 7 Desember 2019 itu akan dilakukan di RS BP Batam. Dia menjelaskan. “Sejauh ini persiapan terus kami lakukan,” jelasnya.[asa]