INDOPOLITIKA.COM – Presiden Jokowi memang selalu bisa mencairkan suasana dalam setiap kesempatan kunjungan kerja yang dilakukannya. Tak ayal terkadang, guyonannya membuat siapapun yang ada di lokasi tertawa.
Seperti halnya juga saat Jokowi berdiskusi dengan sejumlah ibu-ibu penerima manfaat Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM), Banten, Jumat, (6/12/2019).
Ditemani Gubernur Banten, Wahidin Halim, di lokasi acara ini, Jokowi nampak menanyakan manfaat dari program Mekaar ini, termasuk juga jumlah pinjaman yang didapat warga setempat. Saat menanyakan uang pinjaman dimanfaatkan untuk apa saja kepada beberapa warga, Jokowi mengajak beberapa warga berdiskusi. Termasuk salah satunya Anijah.
Dihadapan Jokowi, ibu ini menjelaskan jika dia mendapatkan pinjaman Rp 2 juta. Uang itu dimanfaatkan untuk usaha ‘kerupuk miskin’ yang dibukanya. Kerupuk yang lebih terlihat seperti cemilan anak-anak ini menurut Anijah dijual hanya seribu rupiah.
“Ini pak, namanya kerupuk miskin. Harganya seribu,” kata Anijah, yang mengundang seisi ruangan tertawa.
Dengan gaya khasnya, Jokowi nampak tak percaya jika kerupuk yang disodorkan kepadanya itu adalah kerupuk miskin. “Kerupuk miskin. Tanya Jokowi”.
“ Iya pak, kerupuk miskin,” jawab Anija lgi.
Jokowi lantas membeli kerupuk yang ditawarkan Anijah kepadanya. “Ini saya beli ya. Ada lagi,” tanya Jokowi. “Ada,” jawab Anijah mengeluarkan lagi kerupuk. “Oke. Ada lagi ga,” tanya Jokowi kembali. “Ada,” jawab Anijah.
Percakapan Presiden dengan rakyatnya itu mengundang tawa seisi ruangan, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir serta Tetan Masduki, maupun staf khusus milenial, Belvard. Mereka tak kuat menahan tawa akibat kelucuan si ibu.
Jokowi sendiri seperti tidak percaya jika tas tentengan si ibu yang seperti mau ke pesta itu, isinya kerupuk miskin. “Saya kira isinya duit. Ga tahunya kerupuk miskin semua,” canda Jokowi disambut riuh.
Selepas mengetahui jumlah pinjaman yang didapat masing-masing warga, Jokowi pun berpesan kepada mereka agar memanfaatkanya dengan baik, terutama untuk modal usaha. “Ingat, manfaatkan untuk usaha dagang. Untuk modal usaha, jangan digunakan untuk yang lain. Untuk hal yang ane-aneh. Untuk usaha saja ya. Titik,” imbuhnya.
Jokowi juga berpesan, jika membuka, harus jeli melihat peluang. Kemasan barang dagangan juga harus rapih, bersih dan higienis agar disukai pembeli. Packagingnya harus menarik minta.
“Jadi semuanya harus betul-betul diperhatikan agar apa yang ditawarkan menarik orang lain. Contohnya kaya kerupuk miskin ini, kalau dibungkus dengan bagus, saya rasa banyak yang akan membeli,” jelasnya.[asa]