INDOPOLITIKA.COM – Suhendri, Kapolsek Pelepat Jambi ditikam saat disandera ratusan warga di Dusun Batu Kerbau, Bungo, Jambi. Sementara, 15 orang anggota Polres Bungo yang dikeroyok dan disandera pelaku penambangan emas liar di Desa Belukar Panjang, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
Massa yang terdiri atas emak-emak dan pria dewasa itu juga memaksa kapolsek bersama tim untuk keluar dari area penambangan. Mereka beralasan penambangan emas itu merupakan mata pencarian mereka untuk menghidupi keluarga.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Kuswahyudi Tresnadi menceritakan, peristiwa itu berawal saat satuan gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat tersebut menemukan alat berat yang digunakan pelaku penambangan emas liar di lokasi tersebut. Namun para pelaku penambangan emas liar tidak ada yang ditemukan di lokasi.
Namun, ketika dalam perjalanan pulang dari lokasi penambangan emas liar di Desa Batukerbau itu, para anggota polisi tersebut diadang sekitar 600 orang warga dan pelaku penambangan emas liar di desa tetangga, Desa Belukar Panjang. Saat itu terjadi keributan antara petugas engan warga dan berujung pada perusakan kendaraan polisi. Selanjutnya masa pun menyandera 15 anggota polisi tersebut.
“Ketiga terjadi keributan tersebut, Kapolsek Pelepat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suhendri yang memimpin operasi penanggulangan penambangan emas liar tersebut terkena tusukan senjata tajam di bagian bokong,” katanya kepada wartawan, Senin (11/5/2020).
Mengetahui kapolsek tertusuk, beberapa anggota langsung membawa AKP Suhendry menjauh dari warga yang berkumpul dan mengevakusi kapolsek ke klinik camp perusahaan PT Prima Mas Lestari (PML) untuk mendapatkan pengobatan. Sedangkan sebagian anggota lainnya masih tertahan dikerumunan warga.
Mendapat informasi kapolsek pelepat dan anggota unit Tipiter Polres Bungo diadang dan sempat disandera ratusan warga, Kapolres Bungo AKBP Trisaksono Puspo Aji langsung mengerahkan seluruh jajaran untuk turun kelokasi mengevakuasi kapolsek dan anggota.
Dikatakan, Polda Jambi langsung menerjunkan satuan gabungan Ditreskrimsus Polda Jambi, Brimob Polda Jambi Detasemen B Pamenang, Merangin, Polres Bungo dan Kodim Bungo untuk membebaskan ke-15 polisi yang disandera, Minggu (10/5/2020) malam. Para anggota polisi tersebut pun berhasil dilakukan tanpa perlawanan pelaku penambangan emas liar dan warga Senin subuh.
“Ketika pembebasan sandera dilakukan di Desa Belukar Panjang, Kecamatan Pelepat, Satuan Gabungan Polda Jambi tidak menemukan kerumunan massa dan pelaku penambangan emas liar. Para petugas hanya menemukan tokoh masyarakat setempat,” katanya.
Untuk mengusut kasus penyerangan dan penyanderaan anggota polisi di Bungo tersebut, lanjut Kuswahyudi Tresnadi, beberapa tokoh masyarakat Desa Belukar Panjang dibawa ke Polres Bungo untuk dimintai keterangan, Senin (11/5/2020) pagi. Hingga Senin (11/5) sore belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus penyerangan dan penyanderaan anggota polisi di Bungo itu.
“Namun Polda Jambi akan menindak tegas seluruh pelaku penambangan emas liar yang Pelepat, Bungo. Untuk menjaga keamanan di daerah tersebut, beberapa petugas masih disiagakan di Desa Belukar Panjang. Sistuasi di desda tersebut sudah kondusif, tidak ada lagi konsentrasi massa,” ujarnya. [rif]