Kata Bamsoet, Generasi Z Indonesia Punya Peluang Emas, Dengan Syarat…

  • Whatsapp

INDOPOLITIKA.COM- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, agenda strategis pembangunan kepemudaan yakni menciptakan generasi yang tangguh, mandiri dan berdaya saing. Untuk itu, pemuda harus memiliki integritas tinggi sebagai anak biologis Pancasila, dengan kapasitas unggulan yang berbasiskan budaya yang kuat. Sehingga, ciri khas ke-Indonesia-an tidak boleh luntur karena inflitrasi asing ataupun akulturasi.

“Jati diri Pancasila dengan konsensus Empat Pilar MPR RI harus bisa melebur dalam keseharian anak muda masa kini. Tidak ada bangsa besar yang melupakan sejarah perjuangan para pendahulu. Tidak ada bangsa yang sukses tanpa bimbingan dan keteladanan para pemimpin sebelumnya. Tidak ada bangsa yang maju tanpa ide kreatif karya nyata anak mudanya,” kata Bamsoet dalam acara deklarasi Gerakan Generasi Z Indonesia (GENZI) yang dilakukan secara virtual, di Jakarta, Rabu (20/5/20).

Muat Lebih

Mantan Ketua DPR RI ini menilai lahirnya GENZI bisa menjadi oase atas kebutuhan wadah organisasi kepemudaan yang bisa berkontribusi secara nyata dalam gerak dan laju pembangunan. Khususnya di masa-masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Pandemi Covid-19 rupanya tidak menjadi halangan untuk mendeklarasikan GENZI. Bahkan GENZI bisa menyatukan para generasi Z dari dari Sabang sampai Merauke, dan selanjutkan mewujudkan misi GENZI untuk membangun generasi Z sebagai generasi emas yang memiliki nilai spiritual, nasionalisme, dan entepreneurship guna mencapai Indonesia maju dan sejahtera,” tuturnya.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan, sepanjang sejarah perjalanan bangsa, pemuda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan. Baik pada awal pergerakan nasional kepemudaan dengan lahirnya Sumpah Pemuda, perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, hingga perjuangan pendobrak zaman yang melahirkan era reformasi.

Catatan data Badan Pusat Statistik terkini menunjukkan, lebih dari 25 persen penduduk Indonesia saat ini berkategori Pemuda atau sekitar lebih dari 63 juta jiwa. Dengan studi komparasi, jumlah tersebut dua kali lipat total populasi Malaysia atau 2,6 kali lipat total populasi di Australia dalam kelompok usia yang sama.

“Hal ini menjadi peluang sekaligus ancaman yang harus diperhatikan dan dipersiapkan secara serius sejak sekarang. Mengingat peran pemuda yang tidak ringan di tengah masifnya perkembangan revolusi industri 4.0 dan dinamika global yang seringkali unpredictable,” pungkasnya. (rma)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *