INDOPOLITIKA.COM – Kehadiran Putra Jokowi Gibran dalam kontestasi Cawalkot Solo dinilai membuat dinamika politik internal PDIP terus menghangat. Antara DPP dan Pengurus DPC PDIP Solo tarik menarik. Sebab, proses politik perekrutan Cawalkot di Solo sudah selesai. Sementara, Gibran justru bermanuver langsung ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pengamat Politik UIN Adi Prayitno mengatakan, kehadiran Gibran membuat PDIP bergejolak.
“Tentu dilema bagi PDIP soal Gibran. Satu sisi proses pemilihan cawalkot solo sdh selesai di DPC. Namun jika restu PDIP tak ke Gibran (dia anak presiden yang kader utama PDIP),” ujarnya.
Dia mengatakan, meskipun mekanisme penentuan calon yang diusung PDIP melalui penjaringan di DPC, pada akhirnya keputusan dan restu terakhir tetap di ditangan Megawati Soekarnoputri.
“Mekanisme penentuan calon walkot berjenjang. Ada jalur DPC, DPD Jateng, dan DPP. Tapi endingnya yang punya veto adalah DPP PDIP yang bisa tentukan siapa yang bisa jadi calon,” ujarnya.
DPP PDIP memiliki hak penuh untuk menentukan siapa yang bakal diusung. Karena itu, calon-calon yang sudah daftar lewat DPC PDIP Solo belum tentu dapat tiket. DPP akan mengkalkulasi segala sesuatunya sebelum memberi restu pada calon yang akan diusung.
“Yang jelas Gibran sudah jadi komoditas politik papan atas,” ujarnya.[ab]