INDOPOLITIKA.COM – Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk dapat mengevakuasi WNI dari Wuhan secepatnya. Segala persiapan evakuasi pun telah dilakukan. Pemerintah akan mengkarantina terlebih dahulu WNI yang dievakuasi, guna memastikan tidak ada yang terjangkit Virus Corona.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dr Weindra Waworuntu, mengatakan, terdapat 249 WNI yang akan dievakuasi. Semuanya, akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari.
Namun ia enggan menyebutkan lokasi pendaratan dan tempat karantina. “Saya sudah bilang (kita sudah punya skenarionya). Mau mendaratnya di mana kita belum bisa sebutkan. Yang jelas skenario kita karantina,” kata Weindra dalam konfrensi pers di Gedung dr Sujudi Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).
Terus didesak wartawan, Windra pun sempat tak sengaja menyebut tempat karantinanya itu akan berupa asrama. Meski demikian, tetap saja tak jelas di mana lokasinya. “Asrama kan banyak,” ucapnya megelak saat ditanya lebih lanjut.
Meski tak menjelaskan soal lokasi karantina, Weindra memastikan karantina akan dilakukan untuk semua WNI yang dievakuasi dan semua tenaga medis yang ikut dalam proses evakuasi. Mereka yang menunjukkan gejala terjangkit corona, maka akan segera dirujuk ke tiga rumah sakit yang telah disiapkan. Yakni RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan dan RSPAD Gatot Subroto.
Terpisah, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Dendi Gustinandar mengatakan, sehubungan dengan beberapa pemberitaan mengenai penerbangan yang membawa WNI dari Wuhan, China ke Batam, dimana dalam beberapa pemberitaan, WNI yang dievakuasi akan di karantina di Asrama Haji Batam.
“Kami sampaikan bahwa, sampai dengan saat ini, tidak ada pembahasan mengenai hal tersebut dari pihak-pihak terkait, termasuk rencana melakukan proses karantina di Asrama Haji Batam,” kata Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Dendi Gustinandar melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1/2020).
Dendi juga menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada instruksi dari pimpinan BP Batam untuk menjadikan Asrama Haji Batam sebagai tempat karantina seluruh WNI yang di evakuasi dari Wuhan, China.
Asrama Haji, lanjut dia, memang disiapkan sebagai tempat karantina apabila ada kejadian di Batam saja, bukan menjadi tempat Karantina evakuasi seperti yang dimaksud dalam pemberitaan.
“Demikian kami sampaikan sebagai bahan informasi untuk meluruskan beberapa pemberitaan yang beredar,” terang Dendi. [rif]