INDOPOLITIKA.COM- Kementerian PUPera akan terus melahirkan kebijakan dan program kemudahan bantuan pembiayaan perumahan tahun depan. Sebab, kebijakan dan program yang ada saat ini dinilai pemerintah belum menjawab tantangan tingginya kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sebab, daya beli MBR terhadap rumah subsidi yang rendah.
Karena itu, menurut Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko Heripoerwanto menyatakan, saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan keterjangkauan kebutuhan rumah dengan menyiapkan berbagai kebijakan dan bantuan pembiayaan kepada MBR.
Diantaranya yang telah berjalan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan (SBUM), dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
“Sepanjang tahun 2015-2018, Kementerian PUPera telah menyalurkan bantuan FLPP sebanyak 216.660 unit dan bantuan SSB sebanyak 558.848 unit. Sementara pada tahun 2019, penyaluran FLPP sebanyak 77.564 unit dan bantuan SSB sebanyak 99.907 unit,” katanya.
Terkait dengan kelanjutan program sejuta rumah, Eko menjelaskan, program itu terus bergulir sampai tahun 2024. Program tersebut, kata dia, tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah melalui KemenPuPera. Tetapi juga melalui pembiayaan oleh lembaga lain.
“Kami terus berupaya meningkatkan keterjangkauan kebutuhan rumah dengan menyiapkan berbagai kebijakan dan program kemudahan,” katanya.[pit]