INDOPOLITIKA.COM – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Teknologi Survey Kelautan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG) adakan Workshop Strengthening Tsunami Warning Operations Through SMART Cable Technologi guna mendukung kegiatan ITU/WMO/UNESCO IOC Joint Task Force for SMART Cable untuk sistem peringatan dini tsunami di Indonesia (Ina-TEWS), di Jakarta (13/01/2010).
Kepala BPPT Hammam Riza menyambut positif kerja sama Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat dalam menghadirkan solusi penguatan operasi peringatan dini tsunami. Tahun 2018 menandai tahun yang bersejarah karena ada dua bencana yang terjadi di Indonesia dan dipicu oleh hal yang tidak biasa.
Kedua bencana tersebut adalah tsunami yang terjadi di Palu dan Selat Sunda. Hammam menyebutkan bahwa ada dua fakta dari peristiwa yang membuat pemerintah Indonesia menyadari pentingnya penerapan inovasi dan teknologi mutakhir dalam mengantisipasi bencana seperti ini.
Pertama kata Hammam, melansir keterangan tertulisnya di laman BPPT, pentingnya Indonesia memiliki sistem peringatan dini tsunami yang andal. Kedua, Indonesia tidak hanya terancam oleh bencana yang berbasis tektonik namun juga non-tektonik.
Sebagai lembaga pemerintah yang berfokus di bidang kaji-terap teknologi, BPPT lanjut Hammam turut ambil bagian dalam seminar yang dihelat guna membahas rencana pemanfaatan SMART Cable tersebut. Rencananya teknologi ini akan memperkuat sistem deteksi peringatan dini tsunami, karakterisasi sumber tsunami serta prakiraan gelombang tsunami di wilayah Indonesia.
Hammam pun mengaku bangga bahwa para penggagas dari Amerika Serikat terkait ide itu kini bisa hadir menjadi narasumber pada acara kali ini terkait penguatan operasi peringatan dini tsunami ini. “Saya bangga melihat beberapa penggagas ide itu kini hadir bersama kita,” ungkap Hammam.