Laut Cina Selatan Memanas, Natuna Makin Ramai Manuver Pesawat

  • Whatsapp

INDOPOLITIKA.COM – Situasi di Laut China Selatan yang melibatkan militer China dan Amerika Serikat (AS) makin memanas. Kedua negara besar itu saling menunjukkan hegemoni masing-masing. Mengingat lokasinya yang dekat dengan Laut Natuna, TNI AU tidak boleh menyederhanakan masalah dan wajib selalu waspada.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo meminta jajaran di TNI AU untuk meningkatkan performa organisasi yang tertuang dalam sembilan program prioritas. Tujuannya agar TNI AU semakin disegani di kawasan. Panglima Komando Operasi AU (Pangkoopsau) I Marsekal Pertama (Marsma) Tri Bowo Budi Santoso, mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan demi meningkatkan profil TNI AU adalah dengan menganalisis centre of gravity.

Muat Lebih

Dengan begitu, kata dia, baru kemudian dibuat analisis ancaman terkini terhadap eksistensi NKRI. Dia menganggap salah jika ada pihak-pihak tertentu yang menyebut Indonesia tidak ada masalah dalam 15 tahun ke depan. Menurut dia, Indonesia harus selalu dalam posisi waspada, dan tidak boleh menganggap keadaan aman sekarang berarti tidak ada ancaman.

“Insya Allah gak ada ancaman, perkataan ini bagi saya bisikan musuh membuat kita terlena,” kata Tri Bowo di Mako Koopsau I, Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020).

Pihaknya menekankan, komandan lanud di bagian barat Indonesia yang berada di bawah Koopsau I harus selalu dalam kondisi siaga. Sehingga kapan pun dibutuhkan untuk melakukan operasi, mereka dalam keadaan siap.

“Ingat si vis pacem, para bellum (jika menginginkan perdamaian, bersiaplah menghadapi perang). Itu menjadi bagian penting, paling tidak kalau terjadi konflik memuncak, pesawat mereka kalau emergency harus siap,” kata Tri Bowo yang bakal menyandang pangkat Marsekal Muda (Marsda) di pundaknya.

Mantan komandan Lanud Silas Papare Jayapura, ini pun mengungkapkan, ternyata penerbangan pesawat militer di kawasan Natuna hingga Selat Malaka meningkat. Karena itu, pihaknya menginstruksikan semua lanud dekat Natuna selalu waspada. Tri Bowo melanjutkan, Koopsau I juga terus berkoordinasi dengan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) untuk meningkatkan pemantauan radar penerbangan.

“Kok sekarang penerbangan makin ramai manuver di wilayah utara Natuna dan utara Riau. Kalau cuek-cuek saja kita bahaya. Karena itu, saya sudah tugaskan khusus asisten intelijen untuk memantau,” kata Tri Bowo yang tidak merinci penerbangan militer dari negara mana berasal. [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *