Malaysia Sebut Ponpes Temboro di Magetan Jadi Klaster Baru Penyebaran COVID-19

INDOPOLITIKA.COM –  Pondok Pesantren Al Fatah, Desa Temboro, Magetan, Jawa Timur menjadi klaster baru penularan virus corona setelah 43 santri asal Malaysia dinyatakan positif Covid-19.

Awalnya, 43 santri Al-Fatah asal Malaysia pulang dari pesantren di Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, karena merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia. Sampai di negaranya, Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan mereka terinfeksi virus corona.

Bacaan Lainnya

“Sebuah klaster baru telah dideteksi di pintu masuk internasional, yaitu warga Malaysia yang pulang dari Indonesia melalui Lapangan Terbang Kuala Lumpur (KLIA) pada 16 April 2020,” ujar Dirjen Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, di Kuala Lumpur, Ahad, 19 April 2020.

Menurut Hisham, 34 pelajar di antaranya telah dikarantina di Melaka dan sembilan lainnya di Kuala Lumpur. Penemuan kasus yang ia sebut klaster baru ini, kata dia, membuktikan langkah Malaysia untuk mengkarantina seluruh warganya yang kembali dari luar negeri sudah tepat.

Sehari usai ada pengumuman pemerintah Malaysia, Pemerintah Kabupaten Magetan menyatakan telah menggerakkan tim untuk melacak orang-orang yang pernah menjalin interaksi dengan 43 santri tersebut.

Menurut Bupati Magetan Suprawoto, pelacakan kontak yang dibarengi dengan rapid test tersebut terutama dilakukan ke kalangan santri maupun ustaz di Ponpes Al-Fatah Temboro.

“Kami sudah instruksikan tim dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan untuk melakukan tracing dan rapid test terhadap santri-santri di Ponpes Temboro, terutama santri asal Malaysia,” kata Suparwoto di Magetan, pada Senin (20/4/2020), seperti dikutip dari Antara.

Suprawoto meminta keterbukaan para santri untuk memudahkan upaya pelacakan tersebut agar kasus penyebaran COVID-19 di Magetan dapat segera dilacak. Dia menambahkan, sebelumnya, Pemkab Magetan telah melakukan pelacakan kontak atas seorang warga Desa Temboro yang dinyatakan positif COVID-19.

Pasien tersebut saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun. Hasilnya, terdapat lebih dari 18 orang yang teridentifikasi melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 10 di Magetan dan memiliki usaha rumah indekos tersebut.

Berdasarkan hasil tes swab, 18 orang itu berstatus negatif. Hingga kini, baru ada 10 orang warga Magetan yang sudah resmi dinyatakan positif corona. Dari 10 orang itu, satu meninggal, delapan sembuh, dan seorang lainnya masih dirawat di RSUD dr Soedono Madiun. [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *