INDOPOLITIKA.COM – Sosok salah seorang petinggi Kekaisaran Sunda Empire di Bandung, Jawa Barat, Rangga Sasana masih menjadi kontroversi termasuk di kampung halamannya sendiri di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Salah satu tokoh Desa Grinting, Wamadiharjo menuturkan, Rangga Sasana nama aslinya adalah Edi Raharjo dan memang kelahiran Desa grinting. Selain dikenal sebagai seorang profesor, dia dikenal sebagai seorang jenderal berbintang tiga.
“Tetangganya mengenal dia sebagai seorang profesor dan jenderal bintang tiga. Nggak tau benar atau tidak,” ujarnya.
Wamadiharjo yang juga anggota DPRD Brebes tersebut, mengaku sempat kaget saat kepulangan Rangga Sasana ke kampung halamannya pada lebaran lalu.
“Banyak warga yang kemudian menyebutnya sebagai seorang profesor dan telah menjadi jenderal bintang tiga,” terangnya
Menurut Wamadiharjo, Edi Raharjo alias Rangga Sasana meski kelahiran Desa Grinting namun tidak pernah tinggal di desanya sehingga sepak terjang yang dilakukannya sebagai petinggi sunda empire atau kerajaan sunda tidak membuat curiga masyarakat.
Kemunculan Rangga di televisi untuk mengisahkan lebih dalam lagi kisah Sunda Empire akhirnya menyibak masa lalu sekaligus kasus yang pernah menyeret namanya.
Para korban aksi penipuannya selama enam tahun sejak 2012 silam di Brebes dan Cirebon mulai bersuara.
Bahkan menurut seorang sumber yang dikutip dari Rmol.id mengungkapkan bahwa sebelum muncul menjadi pemimpin Sunda Empire, Rangga diduga sempat berkeliling untuk menipu warga. Hebatnya dia selalu lolos hingga lepas dari jeratan hukum. Padaal sudah banyak yang melapor.
Salah satu modus yang digunakan Rangga adalah kerjasama jual-beli tanah dengan mengaku sebagai keturunan sultan.
“Banyak (warga, red.) di Brebes yang sudah tahu jeleknya. Penipuan berkedok jual beli tanah, dan mengaku keturunan sultan dan lain-lain. Untuk wilayah Brebes, banyak korbannya dan tiap lapor, hampir semua hilang begitu saja kasusnya,” ujar sumber, seperti yang ditulis laman PR.
Rangga bukanlah orang yang benar-benar terpandang apalagi keturunan Sultan.
Modus penipuan yang diduga dilancarkannya memang jual beli tanah, tetapi kerugian korban sendiri bermacam-macam. Mulai dari uang hingga kendaraan pribadi berupa motor ataupun mobil.
Namun, kebanyakan korban malas untuk melapor karena selalu saja Rangga bisa lolos. Para korban juga malu bila ketahuan telah tertipu oleh Rangga yang belakangan diketahui punya gangguan kejiwaan [rif]