Mayjen Mohammad: AS Akan Mendapat Balasan Lebih Parah Jika Mengusik Iran

  • Whatsapp

INDOPOLITIKA.COM – Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri balik mengancam AS, jika negara adidaya tersebut melakukan sesuatu untuk merusak keamanan Republik Islam.

“Jika (Amerika) mengambil langkah terkecil terhadap keamanan negara kita (Iran), mereka akan dihadapkan dengan pembalasan paling parah,” katanya, Kamis, (2/4//2020) menyinggung langkah AS baru-baru ini di Irak, yang diprediksi para analis sebagai awal dari kemungkinan serangan AS terhadap Unit Mobilisasi Populer (PMU) di negara Arab, mengutip PressTv.

Muat Lebih

“Beberapa hari terakhir kita telah menyaksikan peningkatan, sampai batas tertentu, dalam kegiatan militer AS di Irak dan Teluk Persia,” katanya.

“Di bidang psikologis dan media juga, mereka (Amerika) terlibat dalam penyebaran berita besar-besaran yang menunjukkan bahwa mereka memiliki rencana melawan kelompok-kelompok perlawanan di Irak dan Hashd al-Sha’abi,” sambungnya, merujuk anti-PMU.

Pada Rabu, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa Iran akan meluncurkan serangan terhadap pasukan AS atau “aset” Amerika di Irak, dengan menyatakan, “Jika ini terjadi, Iran akan membayar mahal semua itu,” kata Trump.

Sementara itu, sumber keamanan Irak mengatakan sekelompok pasukan AS telah ditarik dari pangkalan udara Al-Taqaddum di al-Anbar, dan pindah ke pangkalan udara Ain al-Assad di provinsi Irak Barat. Ada laporan lain bahwa pasukan AS menyerahkan pangkalan militer lebih banyak kepada pasukan Irak dan membawa pasukan mereka ke fasilitas yang lebih aman di tempat lain di Irak.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menolak tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menuding bahwa Teheran akan meluncurkan serangan terhadap pasukan Amerika di Irak. Zarif menegaskan kembali sikap negaranya, bahwa Republik Islam tidak akan memulai perang apa pun, tetapi akan dengan tegas menanggapi agresi.

“Iran tidak memulai perang, tetapi mengajarkan pelajaran kepada mereka yang melakukannya,” cuit Mohammad Javad Zarif, Kamis, melalui Twitternya.

Zarif menolak tuduhan Trump, dengan mengatakan Iran tidak memiliki “proxy” selain teman di Irak. “Jangan disesatkan oleh penghasut perang, LAGI, @realDonaldTrump: Iran memiliki TEMAN: Tidak ada yang bisa memiliki JUTAAN proxy. Tidak seperti AS – yang secara diam-diam berbohong, menipu & membunuh – Iran hanya bertindak untuk membela diri, ”twit Zarif.[asa]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *