INDOPOLITIKA.COM – Dentuman masih merajai trending topic dengan 52 juta lebih cuitan warga net di Twitter hingga pagi ini, pukul 07.18 WIB, Sabtu (11/4/2020).
Seperti diketahui dentuman terdengar berulang kali mulai dari Jumat (10/4/2020) malam hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang.
Semula, diduga suara dentuman ini berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau yang meletus mulai dari Jumat (10/4/2020) malam pada pukul 22.00 WIB.
Salah satu warga net, @MegaRizkiSani mengungkapkan dirinya mendengar jelas suara dentuman pada tengah malam tersebut. “Semoga bukan apa-apa..serem banget trendingnya pagi ini,” ujarnya di laman Twitter.
Menurut warga net suara dentuman masih terus terdengar hingga dini hari sekitar pukul 01:00 WIB.
@Saddam_PLY menuturkan dirinya masih mendengar hingga pukul 01.00 WIB.
“Dapat kabar dari teman yang tinggal di Serang suaranya lebih besar di sana,” tulisnya dalam akun Twitter-nya.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) telah menegaskan suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
“Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan, Sabtu (11/4/2020).
Dari keterangan PVMBG, erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat malam (10/4/2020) pada pukul 21.58 WIB. Saat ini, status gunung tersebut berada pada level waspada atau level II.
Jika bukan suara dari erupsi Gunung Anak Krakatau, beberapa warganet mengaitkan fenomena ini sebagai skyquake atau gempa langit.
Skyquake merupakan fenomena yang hingga sekarang masih terus diperbincangkan dan diperdebatkan. Dimana, tiba-tiba, langit mengeluarkan bunyi yang sangat keras ke arah Bumi, seakan sedang terjadi gempa di langit.
Fenomena tersebut pernah terjadi di beberapa lokasi spesifik di negara lain, seperti di Belgia, Jepang, Bangladesh, Iran dan Filipina. Hingga kini penyebab fenomena itu masih jadi misteri para ilmuwan.
Ada yang percaya ini adalah bukti keberadaan makhluk asing di luar angkasa atau alien.
Namun, para ilmuwan lebih percaya fenomena ini terjadi akibat gelombang radio dan aktivitas matahari. Meski demikian, hingga sekarang, semua itu masih belum dapat diungkap. [rif]