INDOPOLITIKA.COM – Kisah Keraton Agung Sejagat dengan Rajanya Toto Santosa Hadiningrat (42) alias Sinuwun dan permaisurinya Fanni Aminadia (41) alias Dyah Gitarja atau Kanjeng Ratu kian menarik dikulik. Sebelum ditangkap polisi atas ulahnya saat ini, Sinuwun mengklaim diri sebagai yang paling berkuasa sejagat. S-E-J-A-G-A-T. Iya sejagat.
Kenapa sejagat? Karena dialah yang menguasai seluruh dunia. Dia dengan mudah meruntuntuhkan atau mengklaim negara manapun dengan harta karun yang dimilikinya yang tersebar di seluruh dunia. Dia adalah ‘komando’ tertinggi Pentagon.
Dia bahkan dengan mudah memerintahkan Presiden Jokowi, Presiden Korea Utara Kim Jong Un, Presiden Filipina Duterte hingga yang paling sadis, menutup kerajaan Arab Saudi.
Demikianlah klaim Raja Sejagat merujuk videonya di tayangan you tube yang diunggah pemilik akun Pustaka Mister dan dikutip indopolitika.com, Sabtu (18/1/2020).
Dalam video berdurasi 35 menit itu, dia mengklaim seluruh pasukan Amerika Serikat berada dibawah kendalinya. Dalam satu ucapan Sinuwun, pasukan-pasukan ini pasti tunduk. Dengan armada yang dimilikinya, Indonesia dalam sehari bisa ‘selesai’ dan seluruh rakyat hilang jika dia mau.
“The Pentagon, itu saya yang ngambil. Saya komando tertinggi Pentagon. Itu berdasarkan surat dan itu terkirim ke white house. Terkirim ke Pentagon. Terkirim ke Mahkamah internasional dan terkirim ke Belgia, markas besar NATO,” kata Raja Sejagat sesumbar.
“Tapi apakah saya celaka dengan mengambil semua itu? Jadi saya tidak berbicara begini. Tapi via surat. Itu namanya hukum. Dan alamatnya, itu adalah alamat di Jogjakarta. Di mana saya tinggal saat ini. Di Dusun Wodalan, temporary address (alamat sementara). Sebelum kita pindah ke istana masing-masing,” urainya disambut gembira beberapa orang yang hadir dalam video itu.
Menariknya, dari video ini, Sinuwun mengaku memang tinggal di Jogjakarta tapi itu adalah alamat sementara (temporary address) tadi. Sebenarnya, kata dia kepada orang-orang yang ada di dalam video tersebut, jika saja Sinuwun dan pasukannya mau berbuat ekstrim, mereka dengan gampang mendiami seluruh Istana yang ada di Indonesia.
Baik itu Istana Bogor, Istana Cipanas maupun Istana Tampak Sirik. Toh, tidak ada yang bisa mengusik mereka. Pemerintahan Jokowi tidak akan bisa mengganggu mereka. Sinuwun menjamin Jokowi tidak akan berani mengusik.
“Kalau mau ekstrim kita tinggal tempatin. Ya ga. Kalau mau ekstrim, ga akan berani juga pemerintah mau ribut-ribut sama kita kan. Saya jamin, ga bakal berani pemerintah itu ribut. Karena kalau Jokowi itu marah sama saya, pasti saya ditangkapnya, kalau berani. Karena saya yang perintahkan untuk tangkap Jokowi itu. Jadi, saya perintahkan tangkap Joko Widodo, tangkap Kim Jong Un, tangkap si Duterte, dan menutup Arab Saudi,” katanya.
Jadi, Raja Sejagat, bagaimana sekarang? Masih bisa perintahkan Presiden Jokowi atau Kim Jong Un membebaskan Anda dan permaisuri Sejagat?[asa]