INDOPOLITIKA.COM- Terkait banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan enggan menyalahkan pembangunan infrastruktur yang marak dilakukan di ibukota.
Menurut Anies, penyebab banjir saat ini adalah lantaran curah hujan tinggi yang terjadi selama dua hari terakhir ini. Karena itu banjir yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta tak ada kaitannya dengan pembangunan infrastruktur.
“Saya rasa kemarin curah hujannya. Kalau menurut laporan BMKG (curah hujan kemarin) termasuk yang paling ekstrim yang pernah kita alami. Kalau curah hujan tidak ada kaitannya dengan pembangunan, karena curah hujan datang dari atas toh Tapi kita bersyukur dalam waktu satu hari ini semua sudah berangsur lebih baik,” kata Anies di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (02/01/2020).
Saat ini, lanjut Anies, yang harus dipikirkan adalah soal pengendalian air yang turun ke bumi. Air hujan inilah yang menjadi tantangan utama yang harus diantisipasi dalam bencana banjir.
Dalam kesempatan itu Anies juga menjelaskan, Pemprov DKI saat ini tengah melakukan fase pembersihan sisa-sisa banjir. Pembersihan banyak dilakukan di jalan umum yang ada di sekitar kampung-kampung yang terdampak banjir.
Dalam upaya pembersihan itu, Pemprov DKI telah menerjunkan 478 unit pompa untuk menyedot air sisa banjir. Tak hanya itu ada 178 pompa stasioner yang digunakan untuk membantu pembersihan sejumlah titik terdampak banjir.
Ditambah dengan 122 unit pompa mobile yang semuanya juga bekerja untuk menarik air supaya bisa segera surut di semua tempat.
“Tempat yang masih ada air di kawasan barat Jakarta. Tapi selebihnya alhamdulillah secara bertahap sudah mulai surut,” tandas Anies.[sgh]