INDOPOLITIKA.COM- Jumat (27/12/2019) Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menggelar terbatas bersama sejumlah menteri membahas persoalan Papua dan Papua Barat.
Termasuk membahas kabar peristiwa penembakan terhadap Hendrik Lokbere, sopir yang juga ajudan Wakil Bupati Nduga Wentius Nemiangge pada 20 Desember 2019 yang kabarnya sempat viral di media sosial.
Selang satu hari dari rapat tersebut, yakni, pada Sabtu (28/12/2019) Polda Papua membeberkan kasus penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sejumlah wilayah di Papua. Kelompok yang kerap disebut oleh mantan Kepala BIN Hendropriyono sebagai sepratis terorisme Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebut, selama 2019, terjadi 23 kasus penembakan yang dilakukan KKB di sejumlah wilayah di Papua.
“Kasus tersebut terjadi di wilayah Polres Puncak Jaya, Polres Jayawijaya, Polres Mimika dan Polres Paniai,” ujar Paulus Waterpauw di Jayapura.
Total dari kasus-kasus tersebut jatuh 20 korban meninggal dunia, baik dari masyarakat sipil maupun aparat TNI/Polri.
“Anggota TNI meninggal dunia sebanyak 8 orang, anggota Polri 2 orang, dan masyarakat 10 orang,” kata dia.
Paulus mengungkapkan pada 2019 muncul kelompok KKB baru yang mulai beraksi mengganggu situasi keamanan.
Nama Egianus Kogoya ia sebut sebagai kelompok baru yang muncul pada akhir 2018 dan semakin sering melakukan aksinya di 2019.
“Muncul muka-muka baru, Egianus Kohoya kita kategorikan muka baru yang bisa mengorganisir kekuatan sedemikian rupa yang hingga kini kita tengah berupaya atasi,” tutur Paulus.
Pada 2020, ia memastikan Polda Papua akan terus meningkatkan sinergitas dan keterpaduan dengan stakeholder dan para tokoh guna menciptakan situasi keamanan yang kondusif.[sgh]