INDOPOLITIKA.COM – Ketua DPP Partai Demokrat merasa prihatin dengan kasus pemecatan Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Ronny Sompie oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly beberapa waktu lalu. Jansen mengaku siap menjadi lawyer Ronny jika mau ‘melawan’ Yasonna.
Menurut Jansen, Sompie menjadi korban dalam kasus perbedaan data informasi mengenai kembalinya Harun Masiku ke Indonesia antara Ditjen Imigrasi dengan pernyataan Yasonna. “Kasihan Pak Sompie, karena (Harun) Masiku jadi korban. Sejak jadi Kadiv Humas Polri di masa Pak @SBYudhoyono, saya suka dengan beliau. Beliau menurut saya adalah seorang “Jenderal Kawanua” yang rapi, tenang dan bersinar. Kalau misalnya pak Ronny mau “melawan” pencopotan ini, saya siap jadi lawyer bapak,” tulis Jansen dalam akun Twitter nya, @jansen_jsp, dikutip indopolitika.com, Kamis (30/1/2020).
Jansen yang mengenal Sompie tentu saja lebih percaya dengan dirinya dibanding Yasonna. Karenanya, Jansen menyarankan Presiden Jokowi untuk mencopot Yasonna, jika ingin masih terlihat “berwibawa”. “Di persoalan (Harun) Masiku ini saya lebih percaya Pak Sompie. Kalau Presiden mau nunjukkan wibawanya, setelah ini harusnya copot Menkumham,” imbuhnya.
Lebih jauh Jansen mengatakan, jika persoalan ini adalah “conflict of interest”, seharusnya Yasonna yang mundur dari pemerintahan Jokowi bukan sebaliknya, Sompie. “Jika dasarnya “conflict of interest” Menkumham yang out bukan Pak Ronny. Atau sekalian semua mundur karena tak mampu memberi info yang valid. Ini baru fair,” jabarnya.
Seperti diketahui, Yasonna Laoly mencopot Ronny Sompie sebagai Dirjen Imigrasi karena perbedaan data informasi mengenai kembalinya Harun Masiku ke Indonesia pada Selasa 28 Januari 2020. “Difungsionalkan, supaya nanti tim independen bisa bekerja dengan baik, karena saya mau betul-betul terbuka dan tim nanti bisa melacak,” kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (28/1/2020) lalu.[asa]
