INDOPOLITIKA.COM – Pasca muncul petisi pencopotan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, kini beredar ‘Gubernur Rasa Presiden’. Jargon tersebut pertama kali muncul dari seorang warga bernama Rodiyah seorang warga Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Menanggapi hal ini, Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta menghargai sikap warga yang memuji Anies Baswedan dengan sebutan ‘gubernur rasa presiden’. PKS menyebut pujian atau kritikan yang ditujukan untuk Anies merupakan hal yang biasa.
“Ya terus kenapa? Kan masing-masing warga punya pandangan seperti itu. Ada yang pandangannya positif, ada yang, apa namanya, yang menganggap Anies itu luar biasa jadi gubernur sehingga pantas jadi presiden. Masing-masing warga punya penilaian seperti itulah. Itu kita hargailah. Ada juga yang mengkritisi Pak Anies, biasa, hal yang biasa bagi saya,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin kepada wartawan, Minggu (5/1/202).
Arifin menyebut terlalu dini untuk menilai kinerja Anies sebagai Gubernur DKI buruk. Namun, dia menekankan bahwa PKS mengapresiasi penilaian masyarakat terhadap Anies.
“Oh iya, kalau soal bicara kinerja kan nanti kita lihat setelah lima tahun, apakah Pak Anies sukses mewujudkan janji-janji kampanyenya. Kalau kita melihat sekarang memang masih prematur, meskipun banyak hal yang sudah dilakukan Pak Anies,” sebut Arifin.
Tak hanya sebutan ‘Gubernur Rasa Presiden’, banjir juga menyeret Anies Baswedan ke petisi pencopotan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Petisi ini kembali viral di tengah bencana banjir yang melanda ibu kota Jakarta.Padahal petisi pada laman change.org itu dibuat sejak satu tahun lalu. Lama tak terpantau, kini petisi itu sudah ditandatangani 215 ribu orang dan terus bertambah.[ab]