Pemulangan WNI Pengikut ISIS Dari Suriah Harusnya Jadi Pilihan Terburuk

  • Whatsapp

INDOPOLITIKA.COM – Wacana Pemulangan 600 WNI pendukung ISIS di Suriah dinilai penuh kontroversial. Wacana yang disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi itu menimbulkan perdebatan serius. Terutama soal dampak lanjutannya di dalam negeri.

Analis intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta mengatakan, wacana Pemulangan 600 WNI pengikut ISIS dari Suriah itu seharusnya menjadi skenario terburuk. Bukan pilihan utama. Sebab, memulangkan mereka itu tidak mudah.

Muat Lebih

“Ini adalah skenario terburuk. Karena dapat disebut bahwa Indonesia justru menjemput atau mendekatkan sumber ancaman terorisme ke tanah air. Skenario ini juga berarti pemerintah mengambil risiko besar untuk menerima ancaman radikalisasi dan terorisme secara masif di kemudian hari,” katanya.

Dia mengatakan, jika skenario terburuk itu terjadi, maka pemerintah harus melakukan langkah-langkah terukur dan tegas. Diantaranya proses hukum dengan cukup ketat, kemudian melakukan isolasi agar mereka tidak menyebarkan ideologinya ke masyarakat. Hal itu penting mengingat kuatnya ideologi kekerasan yang mereka anut.

“WNI pendukung ISIS yang sudah pergi ke Suriah tentu mempunyai ideologi radikal yang cukup kuat dan tidak mudah begitu saja menjadi tidak radikal, kecuali memang pura-pura tidak radikal untuk tujuan tertentu,” katanya.

Dia mengatakan, sikap tegas pemerintah saat ini sangat diperlukan. Sehingga sumber utama ancaman radikali dan terorisme tidak semakin bertambah dan berkembang di dalam negeri.

Seperti diketahui, wacana pemulangan 600 WNI pendukung ISIS dari Suriah disampaikan dalam sebuah acara di Ancol awal bulan ini. [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *