INDOPOLITIKA.COM- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menduga, ada operasi intelijen untuk melakukan pengalihan isu penting yang menimpa bangsa ini.
Diantaranya soal kerugian negara triliunan rupiah dari kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).
Serta kasus mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPK) Wahyu Setiawan menjadi tersangka, karena diduga menerima suap untuk meloloskan Calon Anggota Legislatif dari PDIP Harun Masiku agar menjadi anggota DPR lewat jalur pergantian antar waktu (PAW).
Ditambah Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengaku bahwa salah satu tersangka kasus dugaan suap KPU, Saeful, adalah staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Sebelumnya, Saeful hanya disebut sebagai pihak swasta yang menyuap WahuYu Setiawan. Sedangkan Hasto menyebut ada pembingkaian dalam kasus suap KPU yang seolah-olah ia berada dalam pusaran kasus. Hasto juga membantah punya staf yang jadi tersangka dalam kasus suap tersebut.
“Isu selalu dipakai untuk mentupi isu lain, ini sudah lumrah dan kita sudah maklum. Terkadang untuk mengalihkan dan membuat isu baru, ada operasi dan narasi ikut campur intelijen,” kata Pangi kepada Indopolitika.com di Jakarta, Senin (20/1/2020).
“Oleh karena itu, wajar kita menyaksikan setiap isu yang bising di gelanggang ruang publik seperti panas tahi ayam, panas di awal, kemudian menguap entah kemana,” tambahnya.
Jadi tidak heran, lanjut Pangi, banyak kasus besar yang nasibnya akan berujung ketidakjelasan. Dimana, aktor intelektual selalu tidak dapat dibongkar.
“Nggak pernah betul-betul diseriuskan untuk diselesaikan dan dituntaskan, memang sengaja bukan untuk diselesaikan, hanya dihembuskan untuk menutupi isu lain yang sedang berkembang, setiap isu baru yang muncul hanya untuk mainan dan dagelan politik saja, misalnya soal PDIP, apakah ada hubungannya untuk menutupi isu Jiwasraya dan Asabri misalnya,” paparnya.
Apalagi, terang Pangi, belakangan ini muncul kerajaan-kerajaan fiktif dalam waktu berdekatan di Indonesia. Sebut saja Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire-Earth Empire. Lebih gilanya lagi, kerajaan-kerajaan ini langsung punya banyak pengikut.
Polisi pun mengungkap adanya motif penipuan di balik terbentuknya Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.
“Ada kasus lama, yang di tahun 2017, tiba tiba kencang sekarang di panggung publik digoreng, padahal kasus lama, begitu juga tiba tiba, muncul isu kerajaan dan macam macam itu, ini hanya pengalihan isu dan apakah betul betul dituntaskan, kan ngak juga diselesaikan,” jelasnya.
“Dulu caranya juga pengalihan isu main kasus teror bos dan terorisme untuk menutupi atau mengalihkan isu lainnya, dan campur tangan dingin intelijen juga tidak bisa dinafikan dalam soal goreng mengoreng isu tersebut,” imbuhnya.[pit]