INDOPOLITIKA.COM- Jalan tol layang Jakarta- Cikampek (Japek) Elevted II yang sudah diresmikan sejak minggu, 15 Desember 2019, lalu, menyimpan banyak kekurangan yang dikeluhkan oleh pengendara. Salah satunya adalah jalanan yang bergelombang dan penyambungan dua sisi jembatan atau expansion joint kurang rapih.
Menanggapi keluhan ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, kondisi jalan sudah sesuai dengan prosedur keamanan. Ia memastikan jalan tol ini aman untuk dilintasi. Asalkan mematuhi rampu-rambu lalu lintas yang ada dan batasi kecempatan 60 km/jam hingga 80 km perjam.
“Tapi kalau menurut saya enggak terlampau tinggi banget lah perbedaannya. Enggak begitu terasa, itu yang ekstrem di media sosial saja,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Ia juga menambahkan, jalan tol bergelombang dibeberapa bagian tidak ada unsur kesengajaan atau kesalahan struktur.
Menurutnya, konstruksi Tol Layang Jakarta-Cikampek dibuat bergelombang karena menyesuaikan dengan infrastrutur sekitar. Di dekat jalan tol tersebut ada Tol Jakarta-Cikampek dan moda transportasi Light Rapid Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) yang berada di sisi kiri ruas tol ke arah Cikampek.
”Memang ada di bawah itu ada jalan, ada deketnya itu LRT,” ucapnya.
Sementara, Budi mengakui banyak pengendara yang sudah melintas tol layang Japek ini mengeluhkan sambungan jembatan (expansion joint) pada Tol Layang Jakarta-Cikampek tidak rapih. Menyebabkan, mobil yang melesat apalagi dengan kecepatan tinggi pasti akan mengalami guncangan yang keras.
”Memang ada sebagian masyarakat hasil survei masih merasakan agak kurang enak di expansion joint kurang nyaman,” ucapnya.[pit]