Pilpres 2024: Pengamat Ini Sebut Kalau Puan Maharani Maju, Ganjar Pastinya Lewat

INDOPOLITIKA.COM – Pembahasan mengenai pilpres 2024 mulai ramai di berbagai media. Seolah pilpres akan berlangsung tahun depan, padahal masih lama. Aroma pilpres makin terasa dengan banyaknya lembaga survei yang merilis elektabilitas tokoh-tokoh yang dianggap akan ikut kontesasi. Hampir tiap bulan, ada saja lembaga survei yang merilis.

Diantara nama yang sering muncul ke permukaan di luar Prabowo Subianto yang dianggap sudah terlalu sering ikut pilpres dan kalah terus, ada nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo juga ada nama Sandiaga Uno, Puan Maharani, AHY serta Ridwan Kamil. Nama-nama itu sering diuji oleh lembaga survei secara rutin.

Bacaan Lainnya

Namun nyatanya sampai Bulan April 2021 ini, tidak ada satupun tokoh yang memiliki elektabilitas personal yang memadai untuk layak maju di pilpres. Itu karena rata-rata capaian elektabilitas mereka masih berada di bawah 20 persen. Demikian disampaikan Rahmatullah, peneliti dari Konsepindo Research and Consulting kepada redaksi Indopolitika.com, Ahad (18/4/2021).

Menurutnya, hanya tokoh yang memiliki atau menguasai parpol yang bisa melenggang maju ikut pilpres 2024. Sementara tokoh yang tidak punya hal itu, harus punya daya tawar. Tawarannya ada dua, yakni popularitas dan elektabilitas tinggi yang konsisten atau popularitas cukup disertai dana kongkrit untuk progam pemenangan dan kampanye.

“Kalau modal populer saja tapi tidak punya dukungan dana, sulit untuk dilirik parpol. Atau modal populer dan punya elektabilitas tapi masih di bawah 30 persen, bisa ditinggal. Pilpres di Indonesia ini memang jadi ranahnya parpol karena UU hanya memberi hak pada parpol untuk mengusung calon,” ujarnya.

Kondisi tersebut menurut Rahmatullah jelas menguntungkan para penguasa parpol. Ia mencontohkan kasus di PDIP. Kalau parpol memberi mandat kepada Puan Maharani untuk maju di pilpres, jelas Ganjar akan lewat. Walaupun raihan elektabilitas personal Ganjar lebih tinggi dari Puan, namun elektabilitas yang dimiliki PDIP cukup stabil di kursi puncak, jauh di atas parpo lain. Modal pemilih loyal parpol sudah cukup tinggal cari pasangan.

“Itu artinya kalau mau punya daya tawar tinggi ke PDIP maka Ganjar harus punya elektabilitas yang konstan di atas 30 persen, jauh lebih manjur lagi kalau sampai 40 persen,” tambahnya.

Rahmatullah menilai tokoh tajir melintir yang kongkrit menyiapkan dana untuk kampanye malah bisa punya daya tawar tinggi untuk diusung parpol. Ia menyebut figur seperti Erik Tohir, Meneg BUMN yang juga pengusaha, walau mungkin hanya populer tapi elektabilitasnya tidak tinggi, tetap akan dipertimbangkan untuk diusung karena punya cuan. Menurutnya, pilpres 2024 itu masih sangat cair. Tokoh harus kuasai parpol kalau mau diusung atau naikan elektabilitas personal secara serius atau siapkan dana untuk kampanye dan pemenangan.

“Kesempatan bagi Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan tokoh lain untuk diusung parpol masih terbuka lebar. Kalau mereka itu serius mau maju, siapkan secara serius pula tim dan program kampanyenya jika perlu deklarasi dari sekarang, jadi gak sembunyi-sembunyi tapi ada tim senyap kampanye. Sudah waktunya di Indonesia, pilpres disiapkan dengan matang dan terencana,” pungkasnya.[asa]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *