Pilu Menyayat Hati: Jesika Korban Kebakaran Toko Bingkai Mampang Ternyata Baru Dua Hari di Jakarta 

INDOPOLITIKA.COM – Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame & Gallery di Jl Mampang Prapatan Raya No 31 & 32, Kelurahan Mampang Prapatan, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis, 18 April malam mengakibatkan 12 orang jadi korban.  

Tujuh di antaranya meninggal dunia dan 5 lainnya mengalami luka-luka. Salah satu korban yakni seorang ART asal Lampung bernama Jesika (18 tahun). 

Bacaan Lainnya

Korban lain yang meninggal dalam peristiwa kebakaran itu yakni Thang Tjiman usia 75 tahun, Heni usia 39 tahun, Riichi usia 2 tahun, Austin usia 8 tahun, Tia usia sekitar 25 tahun dan Shella usia sekitar 20 tahun. 

Bagi keluarga Jesika, mereka sama sekali tidak menyangka jika gadis yang bernama lengkap Jesika Ramadhani harus kehilangan nyawanya. Jesika menurut penuturan salah satu keluarganya yang bernama Hendra, baru dua hari tiba di Jakarta dari Lampung. 

“Tapi musibah nggak ada yang tahu, baru dua hari di Jakarta tiba-tiba ada kejadian kebakaran ini,” ucap Hendra. 

“Bapak ibunya nangis. Siapa yang nggak sedih anaknya yang baru saja merantau buat kerja di Jakarta, justru dapat musibah besar kayak gini,” tambahnya. 

Hendra menjelaskan ingin membawa jenazah Jesika ke kampung halamannya di Lampung. 

“Nanti di Lampung ada pemakaman keluarga. Jadi di sana Jesika dimakaminnya,” jelas hendra.  

Kronologis Kebakaran  

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmad Idnal, mengungkapkan kronologis peristiwa tragis ini.  

Pada sekira pukul 19.30 WIB, Polsek Mampang menerima informasi tentang kebakaran tersebut. Menurut saksi yang merupakan karyawan, kebakaran bermula ketika salah seorang korban, Suwandi, menyemprotkan cairan bensin ke kayu ring dekat kompresor dalam upaya untuk mengusir rayap. Saat itu, seorang karyawan lain sedang membetulkan kompresor. 

“Tiba-tiba ada percikan api yang mengenai area yang terkena bensin kemudian api menyambar dan membesar,” Jelas Kapolres dari keterangan saksi.  

Sedangkan saksi lain, Yohanes Pace, mengungkapkan bahwa api langsung menyala dan terjadi ledakan ketika Suwandi menyemprotkan bensin sementara korban lain, Ohim, sedang memotong kayu.  

Diduga, kebakaran ini dipicu oleh uap bensin yang disemprotkan oleh Suwandi dan percikan dari mesin potong yang digunakan oleh Ohim. 

Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini untuk memastikan penyebab pastinya dan mencegah terjadinya kejadian serupa. [Red]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *