INDOPOLITIKA.COM- Pernyataan Presiden Jokowi me-warning mantan cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, rupanya ditanggapi serius oleh beragam kalangan, hingga muncul spekulasi yang menyebutkan Jokowi sengaja melontarkan warning itu untuk memecah perhatian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang digadang-gadang bakal nyapres juga di Pemilu 2024.
Khusus mematahkan spekulasi ini, politikus PDIP Hendrawan Supraktikno sampai ikut mengomentarinya. Dia mengatakan, pernyataan Jokowi itu bukan untuk memecah perhatian publik dari Anies Baswedan.
“Isyarat yang disampaikan lebih sebagai bentuk apresiasi dan dorongan, bukan untuk memecah perhatian siapapun. Kita juga tahu bahwa SU (Sandiaga Uno) masuk radar banyak parpol dan ormas,” kata Hendrawan Supraktikno kepada wartawan, Minggu (19/1/2020).
Sebelumnya diberitakan, dalam acara HIPMI, Jokowi menimpali Kepala BPKM yang juga mantan Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia, yang menyinggung kontestasinya dengan Sandiaga di Pilpres 2019. Menanggapi Bahlil, Jokowi menyapa Sandiaga Uno dengan berpesan ‘hati-hati 2024’.
Menurut Hendrawan, kode dari Jokowi untuk Sandiaga adalah pernyataan bahwa Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu merupakan salah satu calon kuat presiden pada kontestasi Pilpres 2024. Hendrawan mengatakan jika Sandiaga mendapatkan pasangan yang pas, ia bisa membangun pasangan capres-cawapres yang tangguh.
“Muda, enerjetik, terdidik, bermodal kuat, profesional, dan pernah ikut kontestasi Pilpres 2014, merupakan modal penting di 2019. Bila dapat pasangan yang pas, sinergistik, dan didukung parpol besar, siapa pun tahu akan terbangun paslon yang tangguh,” ujarnya.[sgh]