INDOPOLITIKA.COM – Antrean kendaraan pemudik menuju Pelabuhan Merak, sempat mengular hingga mencapai 10-19 km, pada H-4 dan H-3 lebaran, kemarin.
Ternyata, selain karena banyaknya kendaraan yang hendak mudik, banyak pula kendaraan yang belum memiliki tiket penyeberangan sebagaimana disampaikan pihak ASDP.
Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), tercatat ada 28 persen pemudik belum mempunyai tiket penyeberangan, namun tetap mengarah ke Pelabuhan Merak.
Pembelian tiket padahal bisa dilakukan secara online, bahkan sudah bisa dilakukan sejak 60 hari sebelum hari keberangkatan.
Terkait kemacetan parah di pelabuhan Merak, Presiden Joko Widodo minta Menteri Perhubungan mencari solusi untuk mengatasi kemacetan panjang yang terjadi di pelabuhan tersebut.
“Dan melihat secara umum, sedikit yang perlu penanganan lebih fokus yaitu di Merak, utamanya berkaitan dengan yang naik sepeda motor di Cindawan. Tadi minta penjelasan ke menteri perhubungan semuanya sudah dicarikan solusi,” ucap Jokowi, usai meninjau situasi arus mudik di stasiun Pasar Senen Jakarta, Senin (8/4/2024).
Meski memberikan penekanan untuk mengatasi kemacetan di Pelabuhan Merak, Jokowi menuturkan penanganan arus mudik tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Jokowi menambahkan, penilaian itu disampaikan karena dirinya tidak melihat situasi mudik yang berdesak-desakan seperti tahun sebelumnya.
“Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun lalu saya kira tahun ini jauh lebih bagus. Saya enggak melihat ada antrean yang terlalu panjang, atau yang di airport atau di stasiun, atau di terminal yang begitu ramai dan berdesak-desakan saya lihat ndak ada,” ujar Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi meminta pelayanan bagi para pemudik yang sudah baik terus ditingkatkan. Sementara untuk masalah-masalah yang muncul di lapangan terkait arus mudik, Presiden Jokowi menekankan hal tersebut untuk segera diselesaikan.
“Ya manajemen yang baik diteruskan. Manajemen yang sudah baik diteruskan, yang ada masalah kecil-kecil segera diselesaikan,” ucap Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim dan jajaran menindak tegas truk Over Dimension Over Load (ODOL), selama mudik 2024 ini.
Sebab Menhub BKS-Budi Karya Sumadi menilai, keberadaan truk ODOL menghambat laju kendaraan pemudik, sehingga terjadi kepadatan menuju pelabuhan Merak.
Selain itu, untuk mengurai kepadatan di Merak, pihaknya akan memaksimalkan Pelabuhan Panjang, Lampung sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik saat terjadi kepadatan.
“Kami memaksimalkan untuk dapat memanfaatkan Pelabuhan Panjang di Tanjung Karang, Lampung. Akan dibuat rute ke Panjang, baik dari Bakauheni maupun Ciwandan. Nanti dipilah peruntukannya. Karena, jika ke Panjang maka menghemat hampir 1 jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif,” kata Budi Karya Sumadi, kemarin.
“Tadi kami ada kesepakatan dengan Kapolda, ada tindakan hukum yang harus kita lakukan terhadap ODOL tanpa terkecuali. Kita minta pemilik untuk mentaati, atau kita akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan, karena mereka menganggu perjalan mudik kali ini,” ucap Menhub. [Red]