PT Hotel Indonesia Natour Catat Laba Rp 50,8 Miliar Selama 2019

INDOPOLITIKA.COM – PT Hotel Indonesia Natour atau HIN (Persero) mencatat kinerja positif selama 2019. Perusahaan berpelat merah itu berhasil mendapatkan pendapatan perusahaan dari Rp 698,7 miliar pada 2018 menjadi Rp 726,4 miliar pada 2019.

“Ini salah satu yang kita lihat peningkatan dari tahun 2018 dicompare dengan 2019 walaupun masih unaudited, jadi pendapatan usaha kita dari Rp698,7 M di 2018 Insya Allah di tahun 2019 kita bisa menutup peningkatan menjadi Rp726,4 miliar,” ujar Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said, di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Bacaan Lainnya

Hingga 2019, sambung Iswandi, pihaknya (HIN) mempunyai beberapa program transformasi yaitu dengan HIN berhasil mencapai berbagai peningkatan positif di seluruh aspek kegiatan perusahaan antara lain, pendapatan usaha, laba bersih dan jumlah tamu yang terus meningkat.

“Laba bersih, kita lihat sekilas bahwa dari tahun 2015-2019 HIN mengalami suatu perjalanan berangkat dari kerugian cukup besar. Jadi  2015 kita rugi Rp113,5 M, dan pada tahun 2016 kita mampu mengurangi kerugian jadi Rp92,2 miliar. Alhamdulillah 2017 dari rugi Rp92,2 miliar kita berhasil menutupi tidak jadi BUMN merugi lagi walaupun hanya mencatat Rp9 juta,” jelasnya.

“Dari 9 juta kita bisa bertumbuh di 2018, target kita waktu itu di internal kita bagaimana 9 juta bisa menjadi 9 miliar, alhamdulillah kita bisa menutup menjadi 17,4 miliar di 2018, dan tahun 2019 masih unaudited Insya Allah kita bisa menutup kinerja laba bersih dari PT HIN 50,8 miliar,” sambungnya.

Sementara jika dilihat dari tamu, lanjut dia, tamu dari tahun 2016-2019 mengalami peningkatan, walaupun tidak sebesar peningkatan dari laba bersih. Sebab, untuk mendapatkan laba bersih tidak hanya dapat dari jumlah tamu, akan tetapi juga melakukan kegiatan-kegiatan atau menjual produk lain di luar kamar, seperti restoran.

“Sehingga pada 2016, jumlah tamu yang datang ialah 418.468 orang, lalu naik pada 2017 menjadi 459.857 orang, kemudian terus naik menjadi 492.344 orang pada 2018 dan menjadi 500.831 orang. Jumlah kamar yang terjual per tahun 2019 juga melonjak menjadi 591.916 unit dibandingkan tahun lalu yang sebesar 585.802 unit,” tukasnya.

Namun, tingkat hunian di HIN masih berfluktuasi dari 68,4 persen di 2016 lalu di tahun 2017 naik (75,5 persen), tahun 2018 turun (69,4 persen), dan 2019 tutup sedikit turun dari 2018 (68,9 persen).

“Tidak selalu dengan tingkat hunian yang rendah kita akan menghasilkan jumlah uang yang kecil karena kita disana menaikkan harga rata-rata kamar dan revenue kita dapat dari sektor sektor lain yang ada di hotel seperti restoran, MICE, dan juga seperti Spa dan lain lain yang ada di hotel itu juga yang menyumbang revenue tambahan,” pungkasnya.[asa]

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *