INDOPOLITIKA.COM – Pihak berwenang Pakistan mengatakan negara itu mengkarantina 20.000 jemaah yang telah menghadiri tabligh akbar di Lahore pada 10 sampai 12 Maret lalu. Hal ini dilakukan karena ada 154 dari total 100 ribu lebih jamaah yang menghadiri acara tersebut ditemukan terinfeksi virus corona.
Kedutaan Besar RI di Islamabad mengkonfirmasi, terdapat 7 jamaah tabligh asal Indonesia yang dinyatakan positif covid-19, Menurut Duta Besar RI untuk Pakistan, Iwan Sudyudhie Amri, saat ini puluhan WNI juga telah menjalani karantina dan tidak bisa pulang lantaran ada penerapan lockdown di Pakistan hingga 14 April mendatang.
Iwan mengakui KBRI Islamabad kesulitan untuk melacak dan mengidentifikasi jumlah WNI yang ikut acara Jamaah Tabligh itu lantaran tak banyak warga Indonesia yang melapor diri melalui aplikasi Safe Travel setibanya di negara Asia Selatan tersebut. Meski begitu, pihaknya banyak dibantu oleh simpul-simpul WNI dan warga Pakistan mitra KBRI untuk melacak keberadaan warga Indonesia peserta Jamaah Tabligh di sana.
“Total WNI jamaah tablig 123 orang. Sekitar 92 di wilayah kerja KBRI Islamabad, utamanya di Provinsi Punjab dan 31 di wilayah kerja KJRI Karachi di Provinsi Sidh,” ujar Iwan dikutip dari CNN, Selasa (7/4/2020).
Seperti dilansir Straits Times pada Senin (6/4/2020), lebih dari 100 ribu orang datang ke pertemuan di Lahore itu. Mereka tak mengindahkan peringatan pemerintah untuk membatalkan kegiatan itu ketika virus corona menyerang negara tersebut.
Sebanyak 1.500 warga asing saat ini sedang dikarantina di Pakistan. Meski terdapat juga yang meninggalkan negara itu tanpa diuji kesehatan terlebih dulu.
Sebelumnya, Menteri Sains Pakistan, Fawad Chaudhry, menyatakan kekecewaannya akan berlangsungnya acara itu. Ia pun menyalahkan pimpinan ulama terkait terselenggaranya acara itu.
Pertemuan Jamaah Tabligh ini serupa yang diselenggarakan di Malaysia dan India selama pandemik virus corona juga disalahkan. Pasalnya, pertemuan itu dituding telah menyebarkan virus ke negara-negara lainnya.
Menurut penyelenggara, pihaknya mempersingkat pertemuan itu mengikuti arahan dari pihak berwenang. Namun, pada saat itu cuaca dalam kondisi hujan.
Dari data yang dirilis Wordlometers hingga Selasa (7/4) mencatat ada 3.766 kasus Covid-19 di Pakistan. Sekitar 53 orang dinyatakan meninggal, 259 pasien sembuh, dan 17 lainnya dalam kondisi kritis.
Jamaah Tabligh dianggap sebagai salah satu gerakan berbasis agama terbesar di dunia dengan jutaan pengikut, khususnya di Asia Selatan. Jamaah Tabligh juga mengirimkan pengkhutbah ke berbagai negara untuk menyebarkan ide-ide Islam. Sementara itu, banyak warga negara asing menghadiri pertemuan pada tahun ini, termasuk di antaranya dari Cina, Indonesia, Nigeria, dan Afghanistan. [rif]