Ratusan Pedagang Pasar Cepogo Boyolali Ngeyel Piknik ke Bali, 5 Orang Positif Covid-19

INDOPOLITIKA.COM – Sebanyak 213 orang anggota paguyuban Pasar Cepogo Boyolali, Jawa Tengah melanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Mereka diketahui melakukan perjalanan wisata ke Bali selama empat hari di tengah penerapan PPKM.

Tim Satgas Covid 19 Kabupaten Boyolali langsung bergerak, mereka dicegat usai pulang berwisata di Pulau Bali, Selasa (2/2/2021). Lima Bus yang mengangkut rombongan pedagang Pasar Cepogo dicegat di pintu tol, kemudian diarahkan menuju Asrama Haji Donohudan.

Bacaan Lainnya

Kepala Unit Pengelola Asrama Haji Donohudan Bambang Sumanto mengungkapkan, setelah sampai di halaman Asrama Haji Donohudan rombongan turun satu persatu disemprot disinfektan. Termasuk armada yang mengangkut ratusan pedagang ini.

Selanjutnya dilakukan screenning dengan rapid antigen guna memastikan ada yang positif maupun tidak. Dari total 213 penumpang termasuk kru bus begitu sampai di Asrama Haji Donohudan yang mengikuti rapid tes antigen didapat 5 orang dinyatakan reaktif Covid-19.

“Terdiri 2 anak karena menangis terus diisolasi mandiri di rumah masing-masing sedangkan yang 3 diisolasi di Asrama Haji Donohudan,” jelasnya.

Sementara itu Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali Tri Joko mengungkapkan pihaknya merasa kecolongan, sebab mereka melakukan wisata yang semestinya konsekuensinya sudah tahu.

Tri Joko mengatakan, rombongan beralasan sudah diagendakan beberapa tahun lalu dengan sistim menabung. Kemudian mereka tetap ngeyel melakukan wisata ke Bali.

“Di tengah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) itu mereka berangkat tanggal 29 Januari dan hari ini baru tiba di Boyolali,” katanya.

Diakuinya, Satgas Covid-19 tingkat kecamatan sempat mencegah kepergian mereka menuju ke Bali pada 29 Januari 2021. Namun mereka tetap nekat berangkat.

“Sebenarnya gugus tugas kecamatan sudah mengimbau agar menunda sampai PPKM selesai dengan alasan sesuatu hal sudah menabung sejak lama dan menunggunya akhirnya mereka nekat,” sambung Tri Joko.

Rombongan dicegat dan dimasukkan ke Asrama Haji karena Pemkab Boyolali mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakat. Adapun Jumlah paguyuban pedagang Pasar Cepogo yang ikut tamasya berjumlah 193 orang, 170 dewasa dan 23 anak anak.

“Orang-orang ini banyak berhubungan dengan masyarakat karena berjualan di Pasar Cepogo,” tandas Tri Joko. [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *