Saran Trump Soal Disinfektan untuk Pasien Covid-10 Berbahaya, Banyak Orang Keracunan Karenanya

  • Whatsapp

INDOPOLITIKA.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mendapat kecaman dari para medis dan banyak pihak setelah sebelumnya menangatakan disinfektan bisa disuntikkan ke tubuh pasien Covid-19 untuk penyembuhan penyakit akibat virus corona jenis baru tersebut.

Senada dengan tim medis, para produsen pembersih rumah tangga pada hari Jumat (24/4/2020) mengeluarkan langkah yang tidak biasa yaitu mendesak masyarakat tidak meminum apalagi menyuntikkan produk-produk mereka ke tubuh pasien Covid-19.

Muat Lebih

“Dalam keadaan apa pun produk disinfektan kami tidak boleh dimasukkan ke dalam tubuh manusia (melalui injeksi, konsumsi, atau cara lain).” ujar Reckitt Benckiser, pembuat Lysol dan Dettol berbasis di Inggris dikuutip dari BBC Sabtu (25/3/2020).

Clorox, produsen pemutih, menyusul di belakangnya, menyebutnya penting bagi konsumen untuk memahami fakta.

“Pemutih dan desinfektan lain tidaklah cocok untuk dikonsumsi atau injeksi dalam keadaan apa pun,” katanya.

Pernyataan itu muncul setelah sebelumnya, Trump mengatakan pada Kamis (23/4/2020) bahwa para pakar harus mengeksplorasi apakah memasukkan sinar ultraviolet atau disinfektan ke dalam tubuh orang yang terinfeksi penyakit yang disebabkan virus corona akan membantu.

“Apakah ada cara kita bisa melakukan hal seperti itu dengan menyuntikkan, di dalam, atau hampir membersihkan?” dia berkata. “Akan menarik untuk mengecek itu.”

Trump kemudian mengatakan pernyataannya itu adalah sikap sarkastik, setelah komentarnya memicu kecaman cepat dan sengit dari komunitas medis internasional dan masyarakat lain yang khawatir bahwa ada orang yang mungkin meracuni diri dengan menelan produk dengan bahan kimia berbahaya.

“Kami memiliki tanggung jawab sebagai perusahaan untuk memastikan masyarakat menggunakan produk kami sebagaimana dimaksud dan mengikuti pedoman pada label dan tidak secara tidak sengaja menyalahgunakannya karena saran yang berbeda,” kata juru bicara Reckitt, seperti dikutip dari Reuters.

“Kami ingin memastikan tidak ada yang salah menafsirkan komentarnya.” katanya lagi.

Sementara itu, Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperingatkan warga AS untuk berhati-hati dalam menggunakan produk pembersih lantaran penjualan cairan disinfektan yang meningkat tajam di tengah pandemi Covid-19.

“Jumlah panggilan ke pusat keluhan racun meningkat tajam pada awal Maret 2020, dan kebanyakan adalah keluhan soal paparan terhadap produk pembersih dan disinfektan,” demikian menurut laporan mingguan CDC soal jumlah penyakit dan kematian di AS.

Badan Pangan dan Obat-Obatan AS (FDA) juga telah memperingatkan untuk tidak mengonsumsi cairan disinfektan. FDA mengutip dijualnya obat-obatan ajaib yang diklaim dapat mengobati berbagai penyakit, dari autisme sampai AIDS dan hepatitis, yang mengandung cairan pemutih. [rif]

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *