INDOPOLITIKA.COM – Memasuki awal 2020, PKS dan Gerindra hingga kini masih belum sepakat nama wakil gubernur DKI yang bakal menggantikan Sandiaga Uno. Dua parpol pengusung pasangan Anies-Sandi di Pilgub DKI 2017 lalu ini masing-masing punya jagoannya sendiri.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin mengatakan, partainya masih mengusung 2 nama untuk duduk sebagai Wagub DKI, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Terkait empat nama yang diusung oleh Partai Gerindra, Arifin menuturkan, masih menunggu informasi dari DPP PKS.
“Kita masih menunggu apakah dari empat nama-nama itu ada yang diakomodir oleh DPP PKS atau memang ditolak semuanya, kita masih belum mendapatkan informasi,” ujar Arifin.
Teranyar, Gerindra DKI Jakarta malah mendeklarasikan untuk mendukung Ahmad Riza Patria. Namun DPP Gerindra menegaskan, hal itu hanya sebatas aspirasi. Keputusan tetap berada di tangan DPP Gerindra.
“Itu yang sedang dipelajari dikaji berbagai macam kemungkinan-kemungkinannya oleh pihak DPP. Kita masih menunggu apakah dari empat nama-nama itu ada yang diakomodir oleh DPP PKS atau memang ditolak semuanya,” ujarnya, Kamis (2/1/2020).
Arifin menjelaskan, dalam waktu dekat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akan memiliki wakil.
“Januari kita akan usahakan DKI sudah punya Wakil Gubernur,” katanya.
Menyikapi kondisi itu, Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta, Misan Samsuri berharap kegaduhan ini bisa segera diselesaikan oleh partai pengusung, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra.
“Persoalan wagub DKI ini sudah mulai menganggu kenyamanan publik. Saya berharap Partai Gerindra dan PKS bisa segera melakukan langkah konkret menyelesaikan persoalan ini,” kata Misan kepada wartawan kemarin.
Menurut Misan, persoalan ini menuntut komunikasi yang efektif dan efesien di antara kedua partai tersebut. Ia menyarankan Gerindra dan PKS bisa lebih mengutamakan kepentingan warga Jakarta agar kepemimpinan sempurna di Pemprov DKI bisa berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat yang semakin besar.
“Kasihan Pak Anies Baswedan sudah terlalu lama sendiri mempimpin Jakarta. Kalau kader atau cawagub yang diusulkan masih deadlock juga, Partai Demokrat juga punya kader mumpuni yang siap kalau diminta menjadi kandidat,” kata Misan yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Misan menjelaskan, masa jabatan Anies akan berakhir pada 2022 dan tidak sedikit persoalan yang harus diselesaikan di Jakarta. Terlebih, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) tidak akan lagi menjadikan Jakarta sebagai Ibukota.
“Tentang kepindahan Ibukota ini pastinya membutuhkan energi khusus agar Jakarta bisa mempersiapkan diri dengan baik,” ungkap Misan.
Misan menaruh harapan besar agar PKS dan Gerindra memperhatikan betul kepabilitas dan kepatutan calon yang diusung menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta sisa masa bakti 2017-2022.
“Semoga calon yang bakal diusung benar-benar memahami dan mengerti Jakarta, agar kehadirannya dapat melengkapi atau saling mengisi kinerja Pak Gubernur,” pungkas Misan.
Untuk diketahui, saat ini Partai Gerindra telah menetapkan Ahmad Riza Patria sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Sementara, dari PKS ada Ahmad Syaikhu atau Agung Yulianto.
Sesuai kesepakatan, nantinya PKS dan Gerindra akan mengerucutkan masing-masing satu nama untuk diajukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan dipilih oleh DPRD DKI Jakarta.[ab]