INDPOLITIK.COM- Konflik yang terjadi antara pendiri Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odong (Oso) yang kian memanas dinilainya bisa merugikan Partai Hanura. Hal itu dikemukanan oleh pengamat politik Adi Prayitno.
Adi Prayitno mengatakan, harusnya Hanura berbenah. Pasalnya pada pemilu kemarin Partai besutan Wiranto ini tidak lolos ke Senayan.
“Konflik pasti sangat merugikan Hanura, partai ini mestinya berbenah karena tak lolos ke Senayan. Bukan konsolidasi yang dilakukan malah mempertajam pertikaian,” ujar Adi.
Menurut Adi, jika konflik ini terus bergulir dan semakin besar, maka dipastikan pada Pilkada 2020 mendatang partai ini tidak akan diperhitungkan. Kata dia, secara politik Hanura tidak punya daya tawar yang tinggi karena tidak lolos senayan dan adanya perpecahan di tubuh Hanura.
“Secara politik bargaining Hanura makin lemah dan tak diperhitungkan. Bukan hanya karena tak lolos Senayan, tapi sudah tak ada lagi yang bisa diharapkan dari partai yang dirundung prahara internal,” ujar Adi
Melihat kondisi demikian, Adi menyarankan agar Hanura segera mencari jalan tengah atas konflik yang terjadi ini. Ada baiknya, pengurus dan seluruh kader Hanura fokus untuk konsolidasi. Mengingat Pilkada 2020 sebentar lagi akan berlangsung.
“Ya fokus konsolidasi dan menatap pilkada 2020, dengan kekuatan yang tersisa. Memang berat, tapi tak ada pilihan lain selain maju terus,” kata Adi.
Untuk menyelamatkan partai dari ambang kehancuran, Adi memberikan solusi agar kedua kubu baik dari kubu Wiranto dan kubu Oso saling membuang ego masing-masing. Mereka harus bersatu untuk membangun Hanura kembali.
“Solusinya harus islah. Kubu OSO dan Wiranto harus duduk bersama mencari jalan tengah. Jika tidak, Hanura diambang senjakala kehancurannya” sambungnya.[pit]