INDOPOLITIKA.COM – Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya yang menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat mendukung agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) tak digelar serentak dengan pemilihan presiden dan legislatif pada 2024. Dari 1.200 responden, sebanyak 63,2 persen mendukung hal tersebut.
“Warga umumnya 63,2 persen menghendaki agar pemilihan presiden dan anggota legislatif dipisah waktunya dengan Pilkada,” ujar Direktur EksekutifIndikator PolitikIndonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring bertemakan ‘Aspirasi Publik terkait UU Pemilu dan Pilkada’, Senin (8/2/2021).
Adapun 28,9 persen dari 1.200 responden mendukung agarPilkada digelar serentak bersama Pilpres dan Pileg pada 2024. Sedangkan 7,9 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Mayoritas responden sebesar 68,4 persen menilai bahwa keserentakan pada Pemilu 2019 membuat beban kerja para penyelenggara menjadi sangat berat. Dari 68,4 persen tersebut, sebanyak 59,9 persen mengatakan bahwa korban jiwa tak bisa dimaklumi atau diterima.
“Dari mereka yang tak menerima tersebut, 71,8 persen menginginkan agar penyartuan pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden dihindari,” ujar Burhanuddin.
Sedangkan lebih dari 50 persen responden mendukung agar Pilkada digelar pada 2022 dan 2023. Selain beban berat dari penyelenggara pemilu, Pilkada pada 2024 akan memunculkan pelaksana tugas (Plt) yang dinilai tak memiliki tanggung jawab langsung ke masyarakat.
“Pemilih nasional umumnya 54,8 persen ingin ada Pilkada 2022 untuk daerah yang kepala daerah yang berakhir masa tugasnya pada tahun tersebut. Serangkaian dengan 2023, yaitu sebesar 53,7 persen,” ujar Burhanuddin.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini pada 1 hingga Februari 2021 dengan 1.200 responden dengan metode simple random samping. Dengan toleransi kesalahan atau margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
Sampel responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Dengan situasi pandemi Covid-19, Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei dengan kontak telepon kepada responden. [ind]