INDOPOLITIKA.COM – Diduga takut disuntik vaksin Covid-19, sejumlah besar warga yang bermukim di Dusun II Batu Putih, Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, bersembunyi di hutan.
Informasinya, tindakan mereka ini diduga karena mendapat informasi hoaks tentang vaksin covid-19, sehingga membuat masyarakat takut dan panik.
Babinkamtibmas yang bertugas di desa itu, Aipda Dominggus Bole Dede kepada Wartawan mengungkapkan, peristiwa di Dusun II lari ke hutan tersebut terjadi belum lama atau baru sepekan lalu di pertengahan bulan februari 2021 ini. Menurut Dominggus, warga diduga menerima informasi hoaks tentang vaksin covid-19 tersebut, sehingga mengalami ketakutan dan kepanikan kemudian melarikan diri.
Padahal, tandas Dominggus, jadwal pemberian vaksin untuk masyarakat ini masih beberapa bulan lagi, sekitar bulan juli. “Jadi ketika saya mendapat informasi tersebut, saya ke desa untuk mengecek. Di sana saya ketemu Ibu RT 05, Ibu Lukman dan menjelaskan bahwa betul warga melarikan diri ke hutan. Informasi lain yang dikumpulkan dari sejumlah warga, bahwa warga mendapat informasi hoaks, termasuk mengkomsumsi informasi dari you tube,” jelas Dominggus, melansir mediakupang, Kamis (18/2/2021).
Atas informasi tersebut, jelas Dominggus, dirinya bersama RT mendatangi warga dan menghimbau dengan meluruskan informasi tersebut, dan sebagian warga telah kembali ke kampung. Namun sebagiannya lagi memilih bertahan di wilayah yang namanya Topu, dan belum mau kembali ke kampung.
“Saya akan kembali ke kampung tersebut sekalian ke hutan untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk kembali ke kampung, karena informasi tersebut tidak benar,” ujar Dominggus.
Hal sama disampaikan Kapolres Alor, AKP Agustinus Christmas. Ia mengatakan, mereka bersembunyi di hutan karena mendapat informasi hoaks tentang vaksin Covid-19 melalui media sosial. Dari informasi yang beredar itu, warga pun menjadi panik dan ketakutan. “Mereka sembunyi di hutan karena banyak membaca berita-berita di media sosial dan informasi lainnya sehingga mereka takut,” kata Agustinus.
Kata Agustinus, adanya informasi warga bersembunyi di hutan didapat saat anggota Bhabinkamtibmas Aipda Dominggus Bole Dede datang ke desa tersebut dan bertemu dengan perangkat RT. Setelah mengetahui adanya warga yang bersembunyi di hutan karena takut divaksinasi, pihaknya bersama perangkat RT langsung menemui warga itu.
Mereka kemudian meluruskan infomasi hoaks yang didapat oleh masyarakat dari media sosial. Setelah mendapat penjelasan, sejumlah warga ada yang memilih kembali ke rumahnya, dan ada sebagian yang masih bersembunyi di hutan. “Bhabinkamtibmas langsung gerak cepat menjelaskan kepada kepala desa dan beberapa tokoh serta masyarakat, untuk tidak terpengaruh berita-berita hoaks yang beredar,” ujarnya. [ind]