Tanpa Wiranto Effect, Hanura Dinilai Tak Bisa Berbuat Banyak di Pilkada 2020

INDOPOLITIKA.COM – Mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto tidak diundang dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 Partai Hanura yang digelar pada 17 hingga 19 Desember 2019. Hal tersebut diduga, lantaran Wiranto dan loyalisnya tidak lagi memiliki pengaruh yang kuat di internal partai.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, sebagai partai yang hidup di era modern, Hanura mestinya dapat bersikap dewasa dalam menghadapi persoalan di internal partai.

Bacaan Lainnya

“Ya saya pikir ini merupakan suatu tradisi partai-partai di Indonesia yang tidak dewasa. Karena sebagai partai dewasa modern harusnya bisa menyelesaikan konflik internal daripada partai itu,” kata Emrus kepada indopolitika.com, Kamis (19/12/2019).

Emrus menambahkan, Wiranto hingga kini masih memiliki pengaruh yang sangat kuat. Terlebih, Wiranto merupakan tokoh pendiri partai Hanura. “Jadi tidak diundangnya/tidak hadirnya Wiranto (dalam Munas) sama saja mengurangi kekuatan politik bagi partai Hanura,” imbuh Emrus.

Karena itu, dinamika konflik ini, kata Emrus, justru malah memperlebar masalah yang terjadi di Hanura dan dapat mengganggu keberlangsungan partai bercorak oranye tersebut pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

“Bukankah yang kemarin itu mereka tidak dapat parlementary treshold ? sehingga mereka tidak masuk ke parlemen? belum lagi dinamika yang terjadi sekarang tidak hadirnya satu kekuatan politik di Hanura tentu ini akan bermasalah pada pemilu-pemilu yang akan datang, bahkan ketika mereka mendukung salah satu kandidat di pilkada 2020 ini akan tidak produktif bagi mereka,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *