Tolak Impor Beras, Budi Waseso Sebut Indonesia Bisa Swasembada Pangan

INDOPOLITIKA.COM – Direktur Utama Badan Urusan Logislitik (Bulog) Budi Waseso menolak wacana impor beras yang akan dilakukan pemerintah. Dia menegaskan, stok beras untuk seluruh Indonesia masih sangat cukup bahkan mampu untuk swasembda pangan.

Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, mengatakan bahwa stok beras masih aman dari bulan Maret, April sampai Mei 2020. Sebab, itu merupakan masa panen raya.

Bacaan Lainnya

“Saya ingin menjamin pangan itu aman, khususnya beras di seluruh Indonesia. Dan saya berkeyakinan bahwa kita ini bisa swasembada pangan, dan tidak perlu buru-buru menyatakan impor,” kata Budi dalam acara webinar, Kamis (25/3/2021).

Berdasarkan data dari Kementerin Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Buwas, stok beras justru surplus. Tercatat, hingga per hari ini, Bulog memiliki 923.000 ton beras.

“Hari ini, per hari beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) kita itu ada 902.000 ton, kurang lebih. Dengan tambahan serapan kemarin, dari 800 sekarang sudah nambah. Kalau secara keseluruhannya yang dikuasai Bulog itu mencapai 923.000 ton beras per hari ini,” papar Buwas.

Dia menegaskan, sampai hari ini pihaknya terus menyerap beras. Bahkan dirinya akan turun langsung ke lapangan untuk membuktikan ketersediaan pangan dan beras masih lebih dari cukup.

Buwas menambahkan, sebenarnya tidak ada persoalan masalah beras atau pangan. Sebagai bukti, pangan tidak selalu hanya beras tetapi juga jagung dan singkong.

“Ini sudah terbukti, kalau bicara beras, Indonesia Timur produksi sagu, kita produksi beras dari sagu. Ini sudah ada contohnya, sudah saya laboratoriumkan cuma belum saya publish. Ini wujud nyata saya ingin membantu terwujudnya kemandirian pangan dan kedaulatan pangan. Maka kita jangan seolah-olah begitu beras kurang, kita takut,” kata Buwas.

Oleh kerena itu, Buwas memegang pernyataan Presiden Joko Widodo untuk mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri, ketimbang memakai barang luar negeri.

“Belum apa-apa kita sudah menyatakan impor, apalagi yang mendasar yaitu beras. Apalagi ini masa panen. Yang ngomong soal impor kan bukan saya karena saya bukan pengambil kebijakan, bukan pengambil keputusan,” ucapnya. [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *