Underpass Kemayoran Terus Dilanda Banjir, Kementerian PUPR Panggil PPK Kemayoran

  • Whatsapp

INDOPOLITIKA.COM – Terowongan atau underpass Kemayoran kembali tenggelam dilanda banjir kemarin. Hingga tadi malam, petugas Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta terus berusaha mengeringkan underpass di depan Gandhi School tersebut.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, tanggung jawab penuh dalam menuntaskan persoalan tersebut berada ditangan Pemerintah Pusat. Sebab, PPK Kemayoran sendiri merupakan wilayah kekuasaan dari pemerintah pusat karena menjadi wilayah istimewa.

Muat Lebih

“Ini otoritas tanggung jawab PPK Kemayoran. Tapi karena wilayah, kami turut berpartisipasi,” ujar Saefullah saat menunjau banjir di Underpaas Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin.

Sementara itu Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko menuturkan, penyebab banjir yang kerap melanda underpass Kemayoran ditenggarai karena sistem drainase yang buruk. Sehingga membuat air begitu mudah menggenangi kawasan tersebut.

“Sejak dulu kan fungsinya Kemayoran ini untuk airport dan belum pernah di-review sistem drainasenya,” kata Jarot saat meninjau banjir di Underpass Kemayoran, Ahad (2/2/2020).

Adapun pemerintah pusat melalui PUPR akan mengundang PPK Kemayoran guna mengambil langkah pasti dalam menangani persolan banjir di underpass Kemayoran. Karenanya, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR bakal membangun pompa yang berada di Kali Sentiong dengan kemampuan menyedot air 50 meter kubik setiap detiknya.

“Jadi pada saat air pasang sudah terhalang oleh pompa Kali Sentiong, tetapi kalau ada hujan kami sedot ke luar. Sehingga sangat efektif untuk menanggulangi banjir di sini,” ucapnya.

Jarot mengatakan kementerian telah mengumpulkan data penyebab banjir di underpass tersebut. Pada Senin hari ini, kata dia, kementerian bersama sejumlah instansi termasuk Pemerintah Provinsi DKI bakal mendiskusikan penanggulangan banjir di kawasan itu

Menurut dia, sejak Bandara Kemayoran ditutup pada tahun 1985, pemerintah belum menyentuh kawasan yang telah berubah fungsi tersebut. Pada tahap awal, kata dia, pemerintah bakal mengangkat sedimentasi di drainase yang berada di kawasan itu.

Langkah selanjutnya, kata dia, baru pemerintah mengevaluasi sistem drainase di lokasi itu. “Dulu di sini masih landasan pacu. Kanan-kiri dulu, mungkin masih kawasan hijau,” ujarnya. “Sekarang sudah dipakai untuk peruntukkan lain.” [rif]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *