INDOPOLITIKA.COM- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan fatwa yang menyebut rokok eletrik atau Vape, Haram. Fatwa haram ini dikeluarka oleh Majelis Tarjih dan tajdid PP Muhammadiah.
Pernyataan itu tertuang dalam Fatwa bernomor 1/PER/I.1/E/2020 tentang Hukum Merokok e-Cigarette (rokok elektrik). Fatwa dikeluarkan pada 14 Januari 2020.
Fatwa haram tersebut pun lantas menuai kecaman dari nitizen +628. Bahkan warganet pun meresponnya dengan membuat tagar #FatwaHaramVape. Tagar ini pun sempat menjadi trending topic di akun Twitter. Hingga tadi malam, pukul 20.15 WIB, sudah mencapai 9.724 Tweet.
Berikut tanggapan warganet yang dirangkum Indopolitika.com, Sabtu 25 Januari 2020.
Abu Zaher@satriaariwibowo
Jadi gini gaeess, yg masih mau Vape terserah karena ini cuma fatwa Haram bukan. pelarangan produk. Gak bakalan digebukin Ormas juga kok seandainya masih nge-Vape. Niat Muhammadiyah ini hanya melaksanakan tarbiyah bagi ummat. Ini berlaku juga untuk rokok konvensional.
Lekman Icik@acilhiyahiya
Saiki nek ngomongne haram, zina sing teko konone wes haram ae sek dilakoni ya kan, saiki vape sing diibaratno wes dadi kebutuhan, cukaine bakal mencapai 1T thun iki bakal iso ngewangi negoro nglunasi UTANG e kate diharamno sisan? Itu egoisnya berkat endorse apa dari lahir anjing?
Muhammad Radya Amar@radyaamer
Rokok di tegaskan Haram, Vape di Haramkan… Yakali aing hrus ngisep Knalpot RX king? Lah terus aing ngisep apa dong?Tt?#fatwaHaramVape
Galih Pratama @Kumal06
Hallo Muhammadiyah, Anda ngeluarin #FatwaHaramVape? Untung gue Nahdatul Ulama. Abis sholat langsung Vaping. Santuyy :))
Muhamad Husen @muhamadhusennn
Emang Haram sih. Udah banyak yang mati kok gara gara ini barang disemprotin di rumah #FatwaHaramVape
Vietha @VitaGriseldy
Untung cuma #FatwaHaramVape bukan fatwa haram jatuh cinta sama kamu.
berrrrrrrrrr. @stabilguy
Apa harus balik ke rokok konvensional lagi biar pemasukan negara bertambah #FatwaHaramVape
Sebelumnya, jajaran pimpinan dan warga Persyarikatan Muhammadiyah menginginkan generasi muda ikut aktif dalam upaya menciptakan masyarakat yang bebas dari bahaya rokok konvensional maupun e-cigarette. Untuk itu, Muhammadiyah ingin menjadi pelopor yang mengkampanyekan pelarangan tersebut. Maka dikeluarkanlah fatwa haram roko elektrik atau vape.
Dalam hal ini, Muhammadiyah juga berharap pemerintah bisa diajak kerjasama untuk membuat kebijakan melarang total e-cigarette dan rokok konvensional.
Langkah yang dilakukan oleh Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini dalam rangka untuk membantu negara dalam menyelamatkan generasi muda dari ancaman kecanduan rokok baik itu rokok konvensional dan rokok elektronik.[pit]